
Serok Saham Batu Bara! Melompat Tinggi Saat IHSG Merah

Jakarta, CNBC Indonesia - Harga saham batu bara kembali melesat pada perdagangan hari ini meskipun indeks acuan bursa lokal yakni Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) terpantau ambrol 0,48%.
Kenaikan saham batu bara tak lepas dari banyaknya kabar baik yang menjadi katalis bagi saham batu bara dalam beberapa hari ini.Terbaru,Harga kontrak futures batu bara termal Newcastle masih lanjut menguat. Pemulihan permintaan dari negara-negara konsumen dan berita tentang vaksin Covid-19 membuat harganya melesat.
Pada perdagangan hari ini harga kontrak batu legam yang aktif diperdagangkan ini menguat hingga ke level US$ 74,30/ton. Hal ini menujukkan harga batu legam sudah pulih dari pandemi corona dan bersiap mendekati level tertinggi di tahun ini di angka US$ 77,15/ton.
Selain itu sentimen positif tambahandatang dari kontrak pembelian batu bara Indonesia oleh China yang mencapai Rp 20 triliun serta kabar yang beredar di kalangan para pelaku pasar bahwa Rancangan Peraturan Pemerintah (RPP) Minerba akan diundangkan menjadi PP pada awal Desember.
Sontak saja saham-saham batu bara kembali menguat pada perdagangan hari ini.
Tercatat seluruh emiten batu bara raksasa yang melantai di bursa efek berhasil menghijau pada perdagangan hari ini dan hanya satu yang terokoreksi.
Kenaikan sendiri dipimpin oleh PT Indika Energy Tbk (INDY) yang berhasil terbang 1,76%ke level Rp 1.735/unit. Sedangkan anak usahanya PT Petrosea Tbk (PTRO) juga menduduki peringkat ketiga dengan kenaikan 0,97%.
Sedangkan saham batu legam lain dengan kenaikan besar yakni PT Delta Dunia Makmur Tbk (DOID) yang berhasil terbang 1,47% ke level Rp 414/unit.
Untuk saham batu bara raksasa Pelat Merah PT Bukit Asam Tbk (PTBA)juga berhasil naik 0,41% ke level harga Rp2.450/unit setelah perseroan setelah rencana gasifikasi batu bara menjadi proyek strategis nasional.
Sedangkan perusahaan batu bara yang terkoreksi hanyalah saham batu barasejuta umat yakni PT Bumi Resources Tbk (BUMI) yang terpaksa anjlok2,82% ke level Rp63/unit. BUMI terkoreksi akibat investor melakukan aksi profit taking setelah kemarin harga BUMI terbang tinggi 20,34%.
TIM RISET CNBC INDONESIA
(trp/trp)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Pasca libur Lebaran, IHSG Rontok 4,42% ke Bawah 7.000