
Just Info! Mau ke Singapura, Dolarnya di Atas Rp 10.500

Jakarta, CNBC Indonesia - Nilai tukar dolar Singapura menguat melawan rupiah pada perdagangan Kamis (3/11/2020), padahal sektor manufakturnya masih mengalami kontraksi. Sebaliknya, sektor manufaktur Indonesia sudah kembali berekspansi.
Pada pukul 10:54 WIB, SG$ 1 setara Rp 10.544,42, dolar Singapura menguat 0,12% di pasar spot, melansir data Refinitiv.
HIS Markit melaporkan purchasing managers' index (PMI) manufaktur Singapura bulan November turun menjadi 46,7, dari bulan sebelumnya 48,6.
PMI menggunakan angka 50 sebagai ambang batas, di atas 50 berarti ekspansi, di bawahnya berarti kontraksi.
Hingga bulan November, sektor manufaktur Singapura sudah mengalami kontraksi dalam 10 bulan beruntun. Kali terakhir mengalami ekspansi pada Januari lalu, saat virus corona belum menyerang.
Sementara, Markit melaporkan PMI manufaktur Indonesia bulan November sebesar 50,6. Naik hampir tiga poin dibandingkan posisi bulan sebelumnya yang sebesar 47,8.
"Seiring dengan relaksasi Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) di Jakarta pada pertengahan Oktober, perusahaan menggenjot produksi pada bulan lalu. Peningkatan output mencapai titik tertinggi sejak survei PMI Indonesia dilakukan pada 9,5 tahun lalu," sebut keterangan resmi IHS Markit.
"Peralihan ke PSBB Transisi terbukti mampu meningkatkan kinerja sektor manufaktur Indonesia. Namun perusahaan masih ragu untuk meningkatkan kapasitas produksi. Apakah perbaikan PMI ini bisa berlanjut akan sangat tergantung kepada pemulihan permintaan," kata Bernard Aw, Principal Economist IHS Markit, seperti tertuang dalam siaran tertulis.
Meski PMI manufaktur Singapura masih berkontraksi dan Indonesia sudah berekspansi, tetapi dolar Singapura mampu menguat melawan rupiah pada perdagangan hari ini.
Sebabnya, ada kecemasan jika PSBB akan kembali diketatkan jika kasus penyakit virus corona (Covid-19) terus menunjukkan kenaikan tajam.Â
Pada hari Minggu lalu, jumlah kasus Covid-19 di Indonesia mencatat rekor penambahan harian terbanyak 6.267 orang, sementara kemarin bertambah sebanyak 5.533 orang.
TIM RISET CNBCÂ INDONESIA
(pap/pap)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Kurs Dolar Singapura Pagi Jeblok Siang Naik, Ini Penyebabnya!
