Nah Lho! Investor Galau, IHSG Dibuka Naik tapi Mulai Kendor

Tri Putra, CNBC Indonesia
03 December 2020 09:21
Pengunjung melintas di depan layar pergerakan saham di Bursa Efek Indonesia, Kamis, 12 Maret 2020. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) anjlok 5,01% ke 4.895,75. Perdagangan saham di Bursa Efek Indonesia (BEI) dihentikan sementara (trading halt) setelah  Harga tersebut ke 4.895,75 terjadi pada pukul 15.33 WIB.  (CNBC Indonesia/Muhammad Sabki)
Foto: IHSG Bursa Efek Indonesia. (CNBC Indonesia/Muhammad Sabki)

Jakarta, CNBC Indonesia- Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada perdagangan Rabu(2/12/20) dibuka di zona hijau, melesat 0,33% di level 5.833,32.

Selang 15 menit IHSG jatuh ke zona merah 0,03% di level 5.812,08 setelah investor melakukan aksi ambil untung karena IHSG sudah melesat kencang sebulan terakhir, sentimen positif perdagangan hari ini sendir datang dari vaksin corona Pfizer yang suda disetujui untuk pengunaan darurat.

Data perdagangan mencatat, investor asing melakukan aksi beli bersih sebanyak Rp 4 miliar di pasar reguler hari ini dengan nilai transaksi hari ini menyentuh Rp 2,4 triliun.

Sementara itu saham yang paling banyak dikoleksi asing hari ini adalah PT Bank Central Asia Tbk (BBCAdengan beli bersih sebesar Rp 62 miliar dan PT Bank Rakyat Indonesia Tbk(BBRIdengan net buy sebesar Rp 20 miliar.

Sentimen penggerak utama pasar modal dalam negeri tentu datang utamanya dari stimulus jumbo yang diperbincangkan Mnuchin dan Pelosi dimana stimulus ini akan tiba dalam waktu dekat.

Hal ini tentunya akan membawa kabar positif tersendiri bagi bursa saham negara-negara emerging market terutama Indonesia yang masih menjadi primadona untuk kategori ini.

Apabila nantinya stimulus jumbo ini cair maka peredaran dolar AS akan naik sehingga nilainya turun sehingga aset-aset dalam negeri akan menjadi kurang menarik sehingga investor global cenderung mengalihkan dananya ke negara-negara emerging market seperti Indonesia yang akan siap kebanjiran dana asing.

Selanjutnya kabar dari vaksin corona Pfizer-BioNTech yang siap disuntikkan ke manusia meski hanya dalam keadaan darurat sudah disetujui oleh pemerintah Britania Raya juga tentunya akan direspons positif oleh para pelaku pasar.

Diketahui pasar saham global, termasuk Indonesia paling reaktif terhadap berita mengenai vaksin dimana ketika perkembangan vaksin positif maka para pelaku pasar menganggap hidup normal setelah vaksinasi massal akan semakin dekat maka roda perekonomian akan kembali berputar dan akan menguntungkan pasar modal sehingga optimisme membeli saham semakin kuat.

TIM RISET CNBC INDONESIA


(trp/trp)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Pasca libur Lebaran, IHSG Rontok 4,42% ke Bawah 7.000

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular