Wamen Tiko 'Bongkar' Alasan Saham BRI Hingga BTN 'Cuan' Gede

Muhammad Iqbal, CNBC Indonesia
02 December 2020 19:10
Mandiri saat mengunjungi Detik.com, Kamis (25/4/2018)
Foto: CNBC Indonesia/ Andrean Kristianto
Foto: Wakil Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Kartika Wirjoatmodjo (CNBC Indonesia/Andrean Kristianto)

Jakarta, CNBC Indonesia - Wakil MenteriĀ Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Kartika Wirjoatmodjo memiliki sederet alasan di balik kinerja positif saham bank yang tergabung dalam Himpunan Bank-bank Milik Negara (Himbara) beberapa waktu belakangan.

Hal itu dipaparkan Tiko, sapaan akrab Kartika, dalam webinar BUMN media talk dengan topik "Dukungan Perbankan untuk Ekonomi di Masa Pandemi" yang dilaksanakan pada Rabu (2/12/2020).

"Nah yang menarik kalau melihat dampak di capital market, kita lihat tiga bulan terakhir ini memang portofolio inflow ke perbankan khususnya Himbara itu tinggi sekali. Jadi investor pasar modal rupanya sangat confident dengan recovery perbankan Indonesia," ujarnya.

Ia mencontohkan kenaikan saham PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. yang per hari ini ada di kisaran Rp 4.200 hingga Rp 4.300. Beberapa waktu lalu bahkan saham BBRI sempat menyentuh Rp 4.670.

"Jadi artinya recovery saham BRI itu bahkan sudah hampir mendekati harga tertingginya. BRI dulu gitu. Padahal kalau kita lihat, ini kita baru setengah jalan, dalam proses recovery pascacovid," kata Tiko.



"Jadi memang menarik bahwa investor-investor pasar modal ini melihat potensi rebound dari pada kinerja khususnya Himbara ini sangat tinggi. Jadi yang men-drive kapitalisasi pasar ini di seluruh perbankan Indonesia ini, khususnya memang terjadi kenaikan kapitalisasi pasar dari Himbara," lanjutnya.

Tiko pun mencontohkan dua bank anggota Himbara lainnya, yaitu PT Bank Tabungan Negara (BTN) (Persero) Tbk. dan PT Bank Mandiri (Persero) Tbk.

"Yang juga menarik, Bank BTN itu selama enam bulan terakhir, naik lebih dari 100% harga sahamnya. Karena dianggap restrukturisasi BTN sudah hampir selesai dan akan ada recovery yang cepat dari pascacovid karena segmen perumahan dianggap akan jadi lokomotif untuk rebound setelah selesainya nanti permasalahan kesehatan," ujar Tiko.

"Jadi menarik bahwa kinerjanya masih dalam proses restrukturisasi tapi harga sahamnya sudah recover-nya cepat. Hari ini juga BMRI saya lihat sudah di Rp 6.600-an, jadi dulu di kisaran RP 7.000. Jadi juga sebenarnya BMRI hampir kembali ke level normal harga sahamnya juga gitu," lanjutnya.

Berdasarkan data yang dihimpun, pada Rabu (2/12/2020), saham Bank Mandiri ditutup menguat 1,92% menjadi Rp 6.650. Sedangkan saham BRI meningkat 1,42% ke level Rp 4.300. Kemudian saham BNI menguat 1,6% menjadi Rp 6.350. Sementara saham BTN naik 1,16% ke level Rp 1.740.


(miq/dob)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Rencana Besar Holding Ultra Mikro BRI Genjot Ekonomi RI

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular