Ada Stimulus Jumbo AS, tapi Bursa Asia Ditutup Mixed

Chandra Dwi Pranata, CNBC Indonesia
02 December 2020 16:33
People walk past an electronic stock board showing Japan's Nikkei 225 index at a securities firm in Tokyo Wednesday, July 10, 2019. Asian shares were mostly higher Wednesday in cautious trading ahead of closely watched congressional testimony by the U.S. Federal Reserve chairman. (AP Photo/Eugene Hoshiko)
Foto: Bursa Asia (AP Photo/Eugene Hoshiko)

Jakarta, CNBC Indonesia - Bursa saham Asia ditutup mixed pada Rabu (2/12/2020), setelah setelah pelaku pasar Asia merespons positif kabar terbaru dari perkembangan vaksin virus corona (Covid-19) dan kabar dari stimulus jumbo Amerika Serikat (AS).

Hanya dua indeks utama Asia yang berhasil ditutup di zona hijau pada hari ini, yakni indeks KOSPI Korea Selatan yang ditutup meroket 1,58% dan Nikkei di Jepang yang menguat tipis 0,05%.

Sedangkan sisanya ditutup melemah pada hari ini, yakni indeks Straits Times Singapura yang terkoreksi 0,11%, Hang Seng Hong Kong melemah 0,13% dan Shanghai Composite China turun tipis 0,07%.

Sementara itu, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada hari ini berhasil ditutup meroket 1,56% di level 5.813,99 dan berhasil menyentuh level psikologisnya, yakni 5.800.

Data perdagangan mencatat, investor asing melakukan aksi jual bersih sebanyak Rp 71 miliar di pasar reguler hari ini dengan nilai transaksi hari ini menyentuh Rp 16,4 triliun.

Meskipun ditutup bervariasi, namun pelaku pasar Asi merespons positif terkait kabar terbaru dari vaksin virus Covid-19 dan kabar dari stimulus jumbo di AS.

Raksasa di sektor farmasi Pfizer dan Moderna dikabarkan sudah semakin dekat dalam mendapatkan ijin edar dari Uni-Eropa.

European Medicine Agency mengatakan siap menyelesaikan hasil penilaian terhadap kedua perusahaan masing-masing pada tanggal 29 Desember 2020 dan 12 Januari 2021.

Kabar baik mengenai vaksin ini berhasil menenangkan para pelaku pasar yang panik akibat akan melesatnya angka pasien positif corona dalam minggu-minggu ke depan. Karena para masyarakat akan berkumpul di tengah musim liburan Natal dan Tahun Baru.

Kasus positif corona di AS sendiri sudah naik menjadi dua kali lipat hanya dalam kurun waktu sebulan dan menyentuh rekor tertingginya di angka 4 juta kasus.

Karena kenaikan kasus positif ini sendiri menyebabkan munculnya rasa urgensi di antara para pengampu kebijakan untuk mempercepat proses negosiasi program paket dana stimulus jumbo yang dianggap sangat diperlukan oleh ekonomi sampai vaksinasi massal dilakukan.

Juru bicara kamar House of Representative AS, Nancy Pelosi dan Menteri Keuangan AS, Steve Mnuchin dijadwalkan akan bertemu kembali untuk membahas mengenai paket stimulus US$ 908 miliar.

Stimulus akan disalurkan ke sektor-sektor yang terdampak pandemi virus corona seperti bisnis-bisnis kecil dan para pengangguran.

Kabar positif ini mengenai vaksin ini menyebabkan Bos Bank Sentral AS The Fed, Jerome Powell merasa optimis setelah sempat meyampaikan ulang mengenai potensi risiko pada jangka menengah pada perekonomian AS. Meskipun 'Jay' masih yakin bahwa jalan pemulihan ekonomi akan panjang kedepannya.

TIM RISET CNBC INDONESIA


(chd/chd)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Bursa Asia Mayoritas Dibuka Hijau, KOSPI Memimpin!

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular