Anies Positif Corona & Asing Bawa Kabur Rp 777 M, Rupiah Keok

Putu Agus Pransuamitra, CNBC Indonesia
01 December 2020 15:38
Ilustrasi Rupiah dan dolar (CNBC Indonesia/Andrean Kristianto)
Foto: Ilustrasi Rupiah dan dolar (CNBC Indonesia/Andrean Kristianto)

Sementara itu kabar gembira datang dari data sektor manufaktur dan inflasi Indonesia.

IHS Markit melaporkan aktivitas manufaktur yang dicerminkan oleh Purchasing Managers' Index (PMI) berada di 50,6 pada November 2020. Naik hampir tiga poin dibandingkan posisi bulan sebelumnya yang sebesar 47,8.

PMI menggunakan angka 50 sebagai titik awal. Kalau di atas 50, artinya dunia usaha memasuki fase ekspansi.

"Seiring dengan relaksasi PSBB di Jakarta pada pertengahan Oktober, perusahaan menggenjot produksi pada bulan lalu. Peningkatan output mencapai titik tertinggi sejak survei PMI Indonesia dilakukan pada 9,5 tahun lalu," sebut keterangan resmi IHS Markit.

"Peralihan ke PSBB Transisi terbukti mampu meningkatkan kinerja sektor manufaktur Indonesia. Namun perusahaan masih ragu untuk meningkatkan kapasitas produksi. Apakah perbaikan PMI ini bisa berlanjut akan sangat tergantung kepada pemulihan permintaan," kata Bernard Aw, Principal Economist IHS Markit, seperti tertuang dalam siaran tertulis.

Sementara itu, Badan Pusat Statistik (BPS) melaporkan bahwa pada November 2020 terjadi inflasi 0,28% dibandingkan bulan sebelumnya (month-on-month/MtM). Ini membuat inflasi tahun kalender Januari-November 2020 (year-to-date/YtD) menjadi 1,23% dan inflasi tahunan (year-on-year/YoY) di 1,59%.

Realisasi ini tidak berbeda jauh dengan perkiraan pasar. Konsensus yang dihimpun CNBC Indonesia memperkirakan terjadi inflasi 0,195% MtM dan 1,53% YoY.
Dua data tersebut menandakan roda bisnis mulai berputar kembali, dan pemulihan ekonomi Indonesia sedang berjalan.

TIM RISET CNBC INDONESIA 

(pap/pap)
[Gambas:Video CNBC]


Pages

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular