
Kookmin Dukung Penuh, Ini Arah Bisnis Baru Bank Bukopin

Jakarta, CNBC Indonesia - PT Bank Bukopin Tbk (BBKP) menyatakan akan fokus melakukan sejumlah perbaikan dengan masuknya KB Kookmin Bank sebagai pemegang saham pengendali (PSP) yang baru.
Direktur Utama Bank Bukopin, Rivan Ahmad Purwantono mengatakan, masuknya KB Kookmin akan memperkuat fundamental bisnis perusahaan. Adapun beberapa fokus yang akan dilakukan atau transformasi manajemen ke depan antara lain menyelesaikan kredit yang bermasalah atau non performing loan/NPL dan isu mengenai likuiditas.
Dia melanjutkan, dari sisi pemodalan, dengan masuknya PSP yang baru memberikan dampak yang positif. Hal ini terlihat dari indikator rasio kecukupan modal (capital adequacy ratio /CAR) sampai dengan akhir September yang meningkat menjadi 16,34% dari 12,59% secara tahunan.
Total ekuitas naik 17,27% seiring tambahan modal Rp 3,9 triliun dari dua aksi korporasi, yakni Penawaran Umum Terbatas V pada Juli 2020 dan Penambahan Modal Tanpa Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu (private placement) pada 2 September 2020.
"Kookmin jadi pengendali dengan kepemilikan 67%, jadi PSP yang baru dan kuat di industri turut meningkatkan kepercayaan publik dan investor," kata Rivan, saat jumpa pers secara virtual, Senin (30/11/2020).
Rivan melanjutkan, saat ini, industri perbankan sedang menghadapi tantangan akibat pandemi COVID - 19. Banyak nasabah perbankan mengajukan proses restrukturisasi kredit yang hingga kuartal III 2020 telah mencapai Rp 860 triliun. Khusus Bank Bukopin, sampai kuartal III 2020, perusahaan telah melakukan restrukturisasi kredit senilai Rp 24,5 triliun di mana Rp 18 triliun atau 73% di antaranya disebabkan dampak Covid-19.
"Pandemi yang belum jelas kapan akan berakhir jadi tantangan yang berat untuk perekonomian, termasuk perbankan," katanya.
Pada kesempatan yang sama, Chief Strategic Officer Bank Bukopin, Ji Kyu Jang, perusahaan telah menyiapkan berbagai strategi untuk memperkuat fundamental bisnis.
Pertama, melakukan diversifikasi portofolio sebagai pemain utama di segmen retail dan UMKM serta mitra internasional terkait transaksi perdagangan oleh nasabah-nasabah Korea Selatan. Saat ini terdapat sekitar 2.000 perusahaan dan 30.000 warga Korea Selatan di Indonesia yang potensial menjadi nasabah Bukopin
"Tak hanya itu, dalam transformasi ini, Bank Bukopin juga akan mengembangkan sektor ritel termasuk UMKM," ujarnya.
Kedua, perbaikan Internal untuk memperkuat fundamental dan menciptakan pertumbuhan berkelanjutan. Ketiga, rebranding untuk memperkuat kolaborasi Bank Bukopin dan KB Kookmin Bank. Keempat, meningkatkan kekuatan yang ada melalui dukungan keahlian dan jaringan KB Kookmin Bank. Selanjutnya, memantapkan strategi untuk pemulihan cepat dan membangun kembali fundamental bisnis yang lebih kuat.
![]() |
(dob/dob)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Outlook KB Bukopin 2021: DPK Tumbuh 40%, Aset 23%