
Investor Ambil Nafas Dulu, Bursa Eropa Tertekan di Sesi Awal

Jakarta, CNBC Indonesia - Bursa Eropa surut ke teritori negatif pada sesi awal perdagangan Senin (30/11/2020), setelah pemodal cenderung mengambil jeda di tengah eforia perkembangan vaksin Covid-19.
Indeks Stoxx 600, yang berisi 600 saham unggulan di Eropa terkoreksi 0,5% pada awal perdagangan, dengan mayoritas indeks saham sektoral melemah kecuali sektor layanan kesehatan. Indeks saham sektor migas memimpin koreksi dengan pelemahan 2,3%.
Setengah jam kemudian koreksi indeks Stoxx bertambah menjadi 2 poin (-0,5%) ke 391,26. Indeks DAX Jerman drop 64,7 poin (-0,48%) ke 13.271,02 dan CAC Prancis turun 38,3 poin (-0,68%) ke 5.559,87. Di sisi lain, indeks FTSE Inggris surut 16,5 poin (-0,3%) ke 6.351,09.
Bursa Eropa cenderung mengikuti pergerakan variatif di bursa Asia Pasifik, dengan bursa China memimpin reli setelah rilis Indeks Manajer Pembelian (Purchasing Managers' Index/PMI) sektor manufaktur Negeri Panda pada November berada di level 52,1 atau lebih bak dari ekspektasi.
Di Amerika Serikat (AS) pelaku pasar cenderung keluar dari bursa dengan kontrak berjangka indeks saham (futures) mereka melemah setelah Wall Street masih berada di kisaran yang dekat dengan level tertingginya pada akhir pekan lalu.
Di Eropa, negosiasi antara Inggris dan Uni Eropa menuju pada pekan yang "sangat signifikan." Menteri Luar Negeri Inggris Dominic Raab mengatakan bahwa waktu kian menipis untuk kedua belah pihak untuk mencapai kesepahaman terkait hubungan dagang pasca-Brexit (Britain Exit).
Para investor akan memantau rapat anggota Organisasi Negara-Negara Pengekspor Minyak (Organization of the Petroleum Exporting Countries/OPEC) dan sekutunya yang dipimpin Rusia. Mereka akan membahas apakah akan memperpanjang pemangkasan produksi sampai 2021.
Demikian juga data inflasi Spanyol, Italia dan Jerman, serta kebijakan moneter Eropa terkait itu. Presiden bank sentral Eropa (European Central Bank/ECB) Christine Lagarde dijadwalkan akan berpidato pada pukul 11:30 waktu setempat.
Dari sisi korporasi, pelaku pasar Benua Biru memantau saham HSBC, yang menurut laporan Financial Times pada Minggu telah memasuki penjajakan untuk keluar dari bisnis perbankan ritel di AS untuk memperbaiki kinerjanya.
TIM RISET CNBC INDONESIA
(ags/ags)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Bursa Eropa Menguat di Sesi Awal Perdagangan