Covid-19 Bikin Resah, Saham BUMN Ada yang Kena ARB

Tri Putra, CNBC Indonesia
30 November 2020 14:52
Layar pergerakan perdagangan saham di gedung Bursa Efek Indonesia, Selasa (24/11/2020). (CNBC Indonesia/ Andrean Kristianto)
Foto: Layar pergerakan perdagangan saham di gedung Bursa Efek Indonesia. (CNBC Indonesia/ Andrean Kristianto)

Jakarta, CNBC Indonesia - Harga saham-saham perusahaan pelat merah alias Badan Usaha Milik Negara (BUMN) terkoreksi parah dan kena auto reject bawah (ARB) seiring tekanan jual yang dilakukan investor asing. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) sempat ambles lebih dari 3% karena aksi jualan asing tersebut. 

Bahkan anjloknya saham-saham indeks BUMN20 yang menjadi indeks acuan saham pelat merah jauh lebih parah dibandingkan dengan IHSG. Tercatat BUMN20 terkoreksi parah 3,45% dibandingkan dengan IHSG yang 'hanya' terkoreksi 2,49% bahkan di titik terendahnya BUMN20 sempat anjlok 5,9%.

Berikut gerak saham BUMN pada perdagangan hari ini.

Terpantau dari 20 emiten BUMN tak ada satupun yang berhasil menghijau pada perdagangan hari ini.

Koreksi paling parah sendiri dibukukan oleh PT Jasa Marga Tbk (JSMR) yang anjlok mendekati level level Auto Reject Bawah (ARB) yakni 6,36% di level Rp 4120/unit.

Sedangkan di posisi buncit kedua muncul nama PT Telekomunikasi Indonesia Tbk (TLKM) yang anjlok 5,78% ke level Rp 3.260/unit bahkan emiten TLKM menjadi target sasaran jual bersih asing paling besar yakni Rp 425 miliar.

Untuk koreksi paling tipis sendiri dibukukan oleh emiten batu legam Pelat Merah PT Bukit Asam Tbk (PTBA) yang terkoreksi 0,83% ke level Rp 2.390/unit.

Sentimen negatif dari dalam negeri datang dari Presiden Joko Widodo (Jokowi) yang tak bisa menyembunyikan rasa kecewanya, lantaran penanganan Covid-19 di Indonesia bukan semakin membaik, malah kian memburuk.

Hal tersebut dikemukakan Jokowi saat memimpin rapat terbatas dengan topik pembahasan Laporan Komite Penanganan Covid-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional, di Istana Merdeka, kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta.

"Ini semuanya memburuk semuanya," tegas Jokowi, Senin (30/11/2020).

Berdasarkan data yang diterima Kepala Negara per 29 November 2020, rata-rata kasus aktif meningkat menjadi 13,41%. Meskipun masih lebih baik dari angka dunia, namun ini lebih tinggi dibandingkan rata-rata kasus aktif minggu lalu yang berada di 12,78%.

"Tingkat kesembuhan juga sama. Minggu lalu 84,03%, sekarang 83,44%," katanya.

Sebagai informasi, kasus Covid-19 berkali-kali mencetak rekor selama November 2020. Hal ini sudah sepantasnya menjadi alarm tanda bahaya agar semua stakeholder, baik dari pemerintah sampai masyarakat untuk makin gencar menerapkan protokol kesehatan.

Tercatat sebanyak 4 kali Indonesia mencetak rekor pertambahan kasus harian. Yang tertinggi terjadi pada Minggu (29/11/2020) dengan 6.267 pasien Covid-19 dalam sehari.

Selain itu, juga ada rekor kasus kematian dengan 169 pasien meninggal dalam sehari pada 27 November 2020. Kemarin, kasus kematian juga menyamai rekor tersebut.

TIM RISET CNBC INDONESIA


(trp/trp)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Pasca libur Lebaran, IHSG Rontok 4,42% ke Bawah 7.000

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular