Gawat! Covid-19 Kacau Balau, Dana Asing Kabur Nyaris Rp 2 T

Jakarta, CNBC Indonesia - Aksi jual asing pada saham-saham di Bursa Efek Indonesia (BEI) semakin deras. Dalam 35 menit perdagangan, asing membukukan nilai net sell nyaris Rp 2 triliun.
Berdasarkan data BEI, hingga pukul 14.08, nilai net sell asing mencapai Rp 1,75 triliun di seluruh pasar. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ambles 3,68% ke level 5.571,95.
Saham-saham yang yang lepas asing, yaitu PT Telekomunikasi Indonesia Tbk (TLKM) senilai Rp 384 miliar. Saham PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI) dilepas asing Rp 194,6 miliar.
Lalu saham PT Bank Sentral Asia Tbk (BBCA) senilai Rp 201,4 miliar dan PT Indofood CBP Sukses Makmur Tbk (ICBP).
Sentimen negatif menyelimuti perdagangan saham hari ini, salah satunya karena jumlah kasus positif covid-19 yang tembus rekor yang membuat Presiden Joko Widodo (Jokowi) kecewa dengan penanganan pandemi ini.
Hal tersebut dikemukakan Jokowi saat memimpin rapat terbatas dengan topik pembahasan Laporan Komite Penanganan Covid-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional, di Istana Merdeka, kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta.
"Ini semuanya memburuk semuanya," tegas Jokowi, Senin (30/11/2020).
Baca: Jokowi Kecewa Covid Meledak, Asing Panik & Bikin IHSG Ambruk
Berdasarkan data yang diterima Kepala Negara per 29 November 2020, rata-rata kasus aktif meningkat menjadi 13,41%. Meskipun masih lebih baik dari angka dunia, namun ini lebih tinggi dibandingkan rata-rata kasus aktif minggu lalu yang berada di 12,78%.
"Tingkat kesembuhan juga sama. Minggu lalu 84,03%, sekarang 83,44%," katanya.
Sebagai informasi, kasus Covid-19 berkali-kali mencetak rekor selama November 2020. Hal ini sudah sepantasnya menjadi alarm tanda bahaya agar semua stakeholder, baik dari pemerintah sampai masyarakat untuk makin gencar menerapkan protokol kesehatan.
Tercatat sebanyak 4 kali Indonesia mencetak rekor pertambahan kasus harian. Yang tertinggi terjadi pada Minggu (29/11/2020) dengan 6.267 pasien Covid-19 dalam sehari.
Selain itu, juga ada rekor kasus kematian dengan 169 pasien meninggal dalam sehari pada 27 November 2020. Kemarin, kasus kematian juga menyamai rekor tersebut.
Sementara itu, nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) berbalik melemah di perdagangan pasar spot hari ini, setelah menguat 0,57% sepanjang pekan lalu.
Pada Senin (30/11/2020), US$ 1 dibanderol Rp 14.080/US$ di pasar spot. Rupiah melemah 0,07% dibandingkan dengan penutupan perdagangan terakhir pekan lalu. Sebelumnya di pembukaan perdagangan rupiah menguat 0,07% di Rp 14.060/US$.
(hps/hps)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article IHSG Bisa Lanjut Hijau, Dipompa Penguatan Rupiah
