
China Berjaya, Kurs Dolar Australia Ikut Naik ke Rp 10.400

Jakarta, CNBC Indonesia - Nilai tukar dolar Australia menguat melawan rupiah pada perdagangan Senin (30/11/2020), setelah China menunjukkan keberlanjutan pemulihan ekonomi pasca dihantam pandemi penyakit virus corona (Covid-19).
Pada pukul 11:28 WIB, AU$ 1 setara Rp 10.400,9, dolar Australia menguat 0,08% di pasar spot, melansir data Refintiv.
China masih menjadi negara yang berjaya dalam hal pemulihan ekonomi, sektor manufakturnya kembali menunjukkan peningkatan ekspansi. Markit melaporkan purchasing managers' index (PMI) manufaktur bulan November sebesar 52,1, naik dari bulan sebelumnya 51,4.
Angka di atas 50 menunjukkan ekspansi, sementara di bawah berarti kontraksi. Negeri Tiongkok kini sudah mencatat ekspansi sektor manufaktur dalam 9 bulan beruntun, kontraksi hanya terjadi di bulan Februari ketika menerapkan lockdown.
Meningkatnya ekspansi China sebagai negara dengan nilai ekonomi terbesar kedua di dunia tentunya memberikan harapan perekonomian global mampu terkerek naik, dan membuat sentimen pelaku pasar semakin membaik.
Australia menjadi salah satu negara yang paling diuntungkan, sebab keduanya merupakan mitra dagang strategis. Australia banyak mengekspor hasil tambang ke China, ketika sektor manufaktur bangkit, artinya permintaan impor tentunya akan meningkat.
Indonesia juga menjadi salah satu negara yang diuntungkan, sayangnya rupiah hari ini tertekan akibat lonjakan kasus Covid-19 di dalam negeri.
Minggu (29/11/2020) kemarin bahkan mencatat rekor penambahan kasus harian sebanyak 6.267 orang. Lonjakan tersebut membuat pelaku pasar mulai cemas Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) yang ketat akan kembali diterapkan di wilayah yang mengalami lonjakan kasus.
Jika itu terjadi, maka pemulihan ekonomi Indonesia kembali terancam melambat. Apalagi, libur panjang akhir tahun yang bisa mendongkrak konsumsi rumah tangga terancam "disunat".
Muhadjir Effendy, Menko PMK, kepada CNBC Indonesia akhir pekan lalu mengatakan jajaran menteri terkait telah menggelar rapat evaluasi cuti bersama akhir tahun. Ia pun menyebut sudah ada beberapa opsi terkait hal tersebut.
Kendati demikian Muhadjir enggan memerinci opsi-opsi apa yang mengemuka dalam rapat tingkat kementerian. Satu hal yang pasti, keputusan rapat itu akan dibahas sebelum diambil keputusan oleh Presiden.
"Nanti akan diputuskan di rapat kabinet. Insyallah Senin (30/11/2020)," katanya.
TIM RISET CNBC INDONESIA
(pap/pap)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Bukan Rupiah, Juara Asia Semester I-2020 Adalah Peso Filipina
