Saat Pandemi Indomie Dkk Laris, ICBP Untung Rp 3,96 T di Q3

Syahrizal Sidik, CNBC Indonesia
30 November 2020 09:30
A worker holds instant noodle packs at a market in Jakarta, Indonesia, March 12, 2018. Picture taken March 12, 2018. REUTERS/Beawiharta
Foto: REUTERS/Beawiharta

Jakarta, CNBC Indonesia - Emiten produsen mie Instan Grup Salim, PT Indofood CBP Sukses Makmur Tbk (ICBP), membukukan laba bersih sebesar Rp 3,96 triliun pada periode sampai dengan 30 September 2020. Perolehan tersebut, naik 2% dari periode yang sama pada tahun sebelumnya Rp 3,89 triliun.

Mengacu laporan keuangan yang dipublikasikan perusahaan, selama sembilan bulan pertama tahun ini, ICBP membukukan pertumbuhan penjualan neto konsolidasi sebesar 3% menjadi Rp 33,90 triliun dari Rp 32,79 triliun pada periode yang sama tahun lalu.

Secara rinci, penjualan neto tersebut dikontribusi dari penjualan pihak ketiga sebesar Rp 8,80 triliun, naik dari sebelumnya Rp 7,65 triliun. Sementara, dari pihak berelasi turun tipis menjadi Rp 25,09 triliun dari sebelumnya Rp 25,13 triliun.

Kenaikan pendapatan tersebut mengerek laba usaha perseroan naik 11% menjadi Rp 6,42 triliun dari Rp 5,81 triliun, dan marjin laba usaha naik menjadi 19,0% dari 17,7%. Sementara itu, marjin laba bersih di kisaran 11,7% dengan core profit meningkat 12% menjadi Rp 4,40 triliun dari Rp 3,92 triliun.

Namun demikian, beban pokok penjualan tercatat mengalami kenaikan menjadi Rp 21,56 triliun dari periode kuartal ketiga tahun lalu sebesar Rp 21,53 triliun. Beban penjualan dan distribusi tercatat sebesar Rp 4,16 triliun dari sebelumnya Rp 3,95 triliun.

Direktur Utama dan Chief Executive Officer ICBP, Anthoni Salim mengatakan, di tengah kondisi pasar yang penuh tantangan sebagai akibat dari pandemi Covid-19, ICBP dapat menjaga konsistensi pertumbuhan kinerja.

"Pada periode sembilan bulan tahun 2020 menunjukkan ketangguhan dan kemampuannya untuk beradaptasi secara cepat. Kami akan senantiasa melayani para pelanggan dengan tetap mengedepankan kesehatan para karyawan serta mitra usaha. Selain itu, pada saat ini kami juga sedang dalam proses mengintegrasikan kegiatan usaha yang baru saja diakuisisi ke dalam ICBP," kata Anthony, dalam keterangannya, Senin (30/11/2020).

Seperti diketahui, pada akhir Agustus 2020, ICBP telah menyelesaikan transaksi akuisisi seluruh saham yang diterbitkan Pinehill Company Limited senilai US$ 2,99 miliar atau setara Rp 41,56 triliun dengan asumsi kurs Rp 13.901 per dolar AS.

Pinehill tercatat memiliki pangsa pasar yang kuat di 8 negara di kawasan Afrika, Timur Tengah dan Eropa Tenggara dan memiliki sebanyak 12 fasilitas produksi mi instan di 8 negara dengan total populasi 550 juta penduduk dan memiliki jaringan distribusi di 33 negara dengan kapasitas produksi 10 miliar bungkus mie instan.

Pinehill Corpora masih terafiliasi dengan ICBP karena merupakan konsorsium di mana Anthoni Salim memiliki penyertaan secara tidak langsung sekitar sebesar 49% saham Pinehill Corpora.


(hps/hps)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Cuan! Indofood Tebar Dividen Rp 278, ICBP Kasih Rp 215/Saham

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular