Analisis Teknikal

Sudah 3 Minggu Terbang, IHSG Istirahat Dulu Nih

Tri Putra, CNBC Indonesia
27 November 2020 12:53
Layar pergerakan perdagangan saham di gedung Bursa Efek Indonesia, Selasa (24/11/2020). (CNBC Indonesia/ Andrean Kristianto)
Foto: Layar pergerakan perdagangan saham di gedung Bursa Efek Indonesia. (CNBC Indonesia/ Andrean Kristianto)

Jakarta, CNBC Indonesia - Sempat terkoreksi 20 menit setelah pembukaan, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) bertengger di zona hijau pada penutupan perdagangan sesi pertama, melanjutkan optimisme terkait pemulihan ekonomi.

Indeks acuan bursa nasional tersebut menguat 0,11% atau 6,4 poin menjadi 5.766,328 pada Jumat (27/11/2020) pukul 11:30. Sebanyak 255 saham menguat, 194 melemah, dan 256 lainnya tak mengalami perubahan harga.

Investor asing mencetak pembelian bersih (net buy) senilai Rp 226,5 miliar di pasar reguler, di tengah nilai transaksi bursa Rp 8,2 triliun terhadap lebih dari 16 ribu saham, dengan frekuensi transaksi sebanyak 711.362 kali.

Reli tersebut dibukukan di tengah pergerakan variatif bursa kawasan. Indeks bursa Thailand mencetak gain tertinggi sebesar 0,65% disusul Nikkei Jepang di posisi kedua yang menguat 0,3%. Sebaliknya, indeks Strait Times Singapura melemah 0,2% menjadi yang terburuk di kawasan.

Pelaku pasar memilih melanjutkan aksi akumulasi saham di tengah libur bursa Amerika Serikat (AS) untuk merayakan Thanksgiving. Ekspektasi pemulihan terjadi di tengah kenaikan permintaan batu bara China, dan rencana India memangkas tarif untuk impor produk sawit.

Analisis Teknikal

IHSGFoto: Tri Putra/CNBC Indonesia
IHSG

Pergerakan IHSG dengan menggunakan periode per jam (hourly) dari indikator Boillinger Band (BB) melalui metode area batas atas (resistance) dan batas bawah (support). Saat ini, IHSG berada di area batas atas maka pergerakan IHSG selanjutnya berpotensi terkoreksi.

Untuk mengubah bias menjadi bullish atau penguatan, perlu melewati level resistance yang berada di area 5.788. Sementara untuk melanjutkan tren bearish atau penurunan perlu melewati level support yang berada di area 5.733.

Indikator Relative Strength Index (RSI) sebagai indikator momentum yang membandingkan antara besaran kenaikan dan penurunan harga terkini dalam suatu periode waktu dan berfungsi untuk mendeteksi kondisi jenuh beli (overbought) di atas level 70-80 dan jenuh jual (oversold) di bawah level 30-20.

Saat ini RSI berada di area 70 menunjukkan adanya indikator jenuh beli selain itu RSI juga terkonsolidasi turun setelah sebelumnya menyentuh level 80. Hal ini biasanya menandakan pergerakan IHSG selanjutnya akan cenderung terdepresiasi.

Secara keseluruhan, melalui pendekatan teknikal dengan indikator BB yang berada di area batas atas, maka pergerakan selanjutnya cenderung bearish atau terkoreksi. Hal ini juga terkonfirmasi dengan munculnya indikator RSI yang sudah jenuh beli dan terkonsolidasi turun.

Indeks perlu melewati (break) salah satu level resistance atau support, untuk melihat arah pergerakan selanjutnya.

TIM RISET CNBC INDONESIA


(trp/trp)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Pasca libur Lebaran, IHSG Rontok 4,42% ke Bawah 7.000

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular