Dibuka Merah, IHSG Tutup Perdagangan Sesi I di Zona Hijau

Arif Gunawan, CNBC Indonesia
26 November 2020 11:50
Ilustrasi Bursa Efek Indonesia. (CNBC Indonesia/Muhammad Sabki)
Foto: Ilustrasi Bursa Efek Indonesia. (CNBC Indonesia/Muhammad Sabki)

Jakarta, CNBC Indonesia - Diawali koreksi pada pembukaan,Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) kembali berakhir di zona hijau pada penutupan perdagangan sesi pertama, melanjutkan optimisme terkait vaksin dan prospek ekonomi Amerika Serikat (AS) pasca-Trump.

Indeks acuan bursa nasional tersebut menguat 0,23% atau 13,2 poin menjadi 5.714,224 pada Rabu (25/11/2020) pukul 11:30. Sebanyak 265 saham menguat, 157 melemah, dan 283 lainnya tak mengalami perubahan harga. Padahal pada pagi, IHSG sempat anjlok hingga menyentuh level 5.669,66 pada pukul 08:55.

Investor asing mencetak pembelian bersih (net buy) senilai Rp 172,3 miliar di pasar reguler, di tengah nilai transaksi bursa Rp 7,15 triliun terhadap lebih dari 17 ribu saham, dengan frekuensi transaksi sebanyak 653.837 kali.

Reli tersebut menjadikan IHSG sebagai indeks saham pemimpin reli di bursa Asia yang cenderung variatif. Nikkei berada di posisi kedua dengan menguat 0,6%. Sebaliknya, indeks Strait Times Singapura melemah 0,7% menjadi yang terburuk di kawasan.

PT Telekomunikasi Indonesia Tbk menjadi saham yang paling besar diperdagangkan senilai Rp 709 miliar, dengan menguat 4% ke 3.410 per unit. Saham BUMN tersebut menjadi pemimpin penguatan hari ini dengan sumbangan reli ke IHSG sebesar 11,6 poin.

Sebaliknya, saham PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI) menjadi pemimpin koreksi dengan sumbangan -4,4 poin terhadap IHSG. Saham bank BUMN ini melemah 0,9% atau 40 poin ke Rp 4.280. Nilai transaksinya mencapai Rp 260 miliar.

Pelaku pasar mengabaikan aksi ambil untung yang tengah terjadi di Wall Street, pasca eforia mulusnya transisi politik di Negeri Sam, yang membawa Dow Jones menembus level psikologis 30.000 pada Selasa.

Pada dini hari tadi, indeks Dow Jones ditutup melemah 0,64% ke 29.853,55, sedangkan S&P 500 terkoreksi 0,08% menjadi 3.632,37. Namun demikian, indeks Nasdaq mampu menguat 0,57% ke 12.105,72.

Koreksi di bursa AS terjadi setelah rilis data pengangguran yang mengecewakan dengan 778.000 orang dilaporkan mengajukan klaim pengangguran baru pada pekan lalu. Ekonom dalam polling Dow Jones semula hanya memperkirakan angka 733.000.

Risiko efek pandemi terhadap perekonomian dinilai masih tinggi, dengan jumlah total kasus positif corona di AS yang kini melewati angka 12,4 juta. Padahal sebelumnya, investor menyambut kabar gembira AstraZeneca yang menyatakan rerata efikasi vaksinnya mencapai 70%. Kabar itu menimpali hasil positif pengembangan vaksin Pfizer-BioNTech dan Moderna.

TIM RISET CNBC INDONESIA


(ags/ags)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Sempat Tembus 5.000, IHSG Tutup Sesi 1 di 4.995

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular