Bantu Listrik Indonesia Timur, ADB Guyur Pinjaman Rp 8,4 T

Monica Wareza, CNBC Indonesia
26 November 2020 11:12
Banyamin R.T Damera adalah satu dari 765 Kepala Keluarga (KK) di Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT) yang kini bisa beraktivitas di malam hari dengan nyaman berkat hadirnya Lampu Tenaga Surya Hemat Energi (LTSHE).
Foto: dok. ESDM

Jakarta, CNBC Indonesia - Asian Development Bank (ADB) bakal mengucurkan dana senilai US$ 600 juta atau setara dengan Rp 8,4 triliun (asumsi kurs Rp 14.000/US$) kepada PT PLN (Persero).

Dana ini berupa pinjaman untuk meningkatkan akses listrik dan mendorong energi terbarukan di Indonesia bagian timur.

Program ini juga mencakup dua hibah, masing-masing senilai US$ 3 juta, dari Japan Fund for Poverty Reduction dan Asia Clean Energy Fund.

Direktur Bidang Energi Asia Tenggara di ADB Toru Kubo mengatakan ini merupakan tahap kedua dari akses energi berkelanjutan di Indonesia timur. Peruntukannya guna meningkatkan akses listrik dan meningkatkan keandalan layanan di 9 provinsi di Kalimantan, Maluku, dan Papua dengan target 1,55 juta pelanggan baru pada 2024.

"Program ini akan meningkatkan akses listrik yang berkelanjutan, adil, dan andal bagi masyarakat di kawasan timur Indonesia, termasuk melalui pemanfaatan cahaya matahari dan sumber terbarukan lainnya," kata Toru dalam keterangan resminya, dikutip Kamis (26/11/2020).

Pinjaman in mendapatkan jaminan dari pemerintah dan akan akan menunjang upaya PLN dalam memasang infrastruktur distribusi listrik voltase sedang dan rendah.

Diharapkan melalui pinjaman ini PLN bakal mengelola aset secara lebih baik dan menangani limbah dengan aman, serta meningkatkan sistem pengadaan dan pembayaran.

Selain itu, hibah dari Asia Clean Energy Fund akan membantu pembangkit energi terbarukan untuk menerapkan teknologi modern dalam rancangan dan pemeliharaan sistem.

Sedangkan hibah dari Japan Fund for Poverty Reduction akan mendukung upaya pemasangan sambungan listrik bagi rumah tangga miskin dan membantu PLN mengadakan kajian longitudinal dampak sosial dan gender.

"Program ini akan meningkatkan penyaluran listrik PLN yang berasal dari energi terbarukan bagi masyarakat terpencil hingga enam kali lipat, serta mengurangi konsumsi minyak tanah dan kayu dalam ruangan, yang diperkirakan akan menghasilkan manfaat lingkungan dan sosial secara signifikan," kata Diana Connett, Spesialis Energi ADB.

Tahap pertama program ini di Sulawesi dan Nusa Tenggara yang diberikan pada 2017 lalu dinyatakan sukses.

Dengan pinjaman tersebut, PLN mencatat terdapat 1,53 juta pelanggan listrik baru, dan angka ini lebih besar dari target awal sebesar 1,37 juta.


(tas/tas)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Erick Thohir Sebut Utang PLN Tembus Rp 500 Triliun

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular