
Dow Futures Turun Tipis, Saham Teknologi Terindikasi Naik

Jakarta, CNBC Indonesia - Kontrak berjangka (futures) indeks bursa Amerika Serikat (AS) pada perdagangan Rabu (25/11/2020) melemah, menyusul aksi ambil untung setelah indeks acuan bursa mereka menyentuh rekor tertinggi.
Kontrak futures indeks Dow Jones Industrial Average melemah 70 poin, sementara harga kontrak serupa indeks S&P 500 surut 0,1% sedangkan kontrak futures Nasdaq cenderung menguat tipis.
Dow Jones melompat melewati level 30.000 yang merupakan pertama kali dalam sejarah pada Selasa kemarin, alias menguat lebih dari 400 poin. Reli tersebut membawa kenaikan sepanjang November ini, yakni sebesar 13%, menjadi yang terbesar sejak 1987.
Di sisi lain, indeks S&P 500 menyentuh rekor tertinggi sepanjang masa dengan naik 1,6%. Saham kapitalisasi kecil juga menyentuh rekor dengan indeks Russell 2000 melesat 2%, sehingga kenaikan November sudah mencapai 20%, atau rekor bulanan yang terbaik.
"Tembusnya Dow Jones melewati 30.000 menunjukkan capaian tonggak sejarah yang tercapai secara manasuka, tetapi juga menangkap sentimen bagi investor," tutur Scott Knapp, Kepala Perencana Pasar CUNA Mutual Group, sebagaimana dikutip CNBC International.
Reli dicapai di tengah kabar positif vaksin yang dibarengi kejelasan politik di AS. Investor menyambut kabar gembira dari AstraZeneca yang menyatakan rerata efikasi vaksinnya mencapai 70%. Kabar itu menimpali hasil positif pengembangan vaksin Pfizer-BioNTech dan Moderna.
Sementara itu, Presiden AS Donald Trump muncul dalam konferensi pers singkat pada Selasa, tanpa pernyataan yang bernada frontal menyerang pemenang pemilihan presiden Joe Biden, mengindikasikan bahwa transisi sedang disiapkan untuk menyambut Joe Biden di Gedung Putih.
Pasar juga senang dengan kabar Janet Yellen terpilih sebagai Menteri Keuangan. Biden dalam pidato resminya untuk mengenalkan tim kabinet yang baru mengatakan bahwa dia akan "merestorasi Amerika secara global, baik kepemimpinan global maupun kepemimpinan moral."
Satu-satunya risiko yang masih membayang adalah jumlah total kasus positif corona di AS yang kini melewati angka 12,4 juta.
TIM RISET CNBC INDONESIA
(ags/ags)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Dow Futures Naik Tipis, Bursa AS Berpeluang Dibuka Menyamping