
Rupiah Melemah Sendirian di Asia, Tanda Apa Ini?

Sentimen positif datang dari perkembangan vaksin virus corona yang dibuat oleh perusahaan farmasi asal Amerika Serikat (AS), Pfizer. Setelah sebelumnya diklaim efektif menanggulangi virus corona hingga 95%, Pfizer telah resmi mengajukan izin penggunaan darurat (Emergency Use Authorization/EUA) terhadap vaksin anti-virus corona (Coronavirus Disease-2019/Covid-19) yang mereka kembangkan kepada otoritas pengawas obat dan makanan AS (US FDA). Ini adalah proposal izin EUA pertama yang diajukan ke FDA.
Hasil uji coba akhir vaksin Pfizer dan BioNTech menunjukkan tingkat efektivitas mencapai 95%. Tidak ada efek samping yang signifikan selama pelaksanaan uji coba.
"Pengajuan izin ini menandakan pencapaian baru dalam usaha kami mengantarkan vaksin Covid-19 kepada dunia. Kami sudah memiliki gambaran yang lebih lengkap tentang keamanan vaksin ini," kata CEO Pfizer Albert Bourla, sebagaimana diwartakan Reuters.
FDA belum bisa berkomentar kapan EUA bisa diberikan. Namun yang jelas FDA akan mengadakan rapat pleno pada 10 Desember 2020 di mana para anggota akan membahas penggunaan vaksin. Alex Azar, Menteri Kesehatan AS, memperkirakan izin EUA akan keluar pada pertengahan Desember.
"Jika datanya solid, maka dalam hitungan minggu izin bisa keluar terhadap vaksin yang memiliki efektivitas 95%," ungkap Azar dalam wawancara dengan CBS, sebagaimana dikutip dari Reuters.
Selain itu, perusahaan farmasi asal Inggris AstraZeneca juga melaporkan vaksin buatanya efektif sekitar 90% tanpa menimbulkan efek samping yang serius.
Kabar baik lainnya datang dari AS, Presiden Donald Trump akhirnya membuka pintu pada transisi ke pemerintahan Presiden terpilih Joe Biden. Administrasi Layanan Umum (GSA) AS akhirnya membuka sumber daya federal untuk transisi setelah pemblokiran berminggu-minggu, Senin (23/11/2020) malam waktu setempat.
Hal ini merupakan kejutan besar. Trump pun, yang masih menolak kemenangan Biden, mengakui sudah waktunya GSA "melakukan apa yang perlu dilakukan".
"Keputusan hari ini adalah langkah yang diperlukan untuk mulai mengatasi tantangan yang dihadapi bangsa kita, termasuk mengendalikan pandemi dan ekonomi kita kembali ke jalurnya," kata tim transisi presiden AS terpilih Joseph 'Joe' Biden dalam sebuah pernyataan dikutip dari CNBC International, Selasa (24/11/2020).
Selain itu Biden yang menunjukan mantan ketua The Federal Reserve (The Fed), Janet Yellen, sebagai menteri keuangan juga disambut baik oleh pelaku pasar.
Pelaku pasar percaya wanita yang kini berusia 74 tahun tersebut akan fokus membenahi perekonomian, dan tidak terlibat masalah politik. Selain itu, Yellen juga diperkirakan tidak akan membuat regulasi baru untuk perbankan, yang sebelumnya membuat pelaku pasar cemas.
Yellen merupakan ketua The Fed wanita pertama, dan juga akan menjadi menteri keuangan wanita pertama di AS.
TIM RISET CNBC INDONESIA
(pap/pap)[Gambas:Video CNBC]
