Dolar AS Menunjukkan Tanda Kebangkitan, Rupiah Bakal KO Nih!

Putu Agus Pransuamitra, CNBC Indonesia
24 November 2020 13:08
Warga melintas di depan toko penukaran uang di Kawasan Blok M, Jakarta, Jumat (20/7). di tempat penukaran uang ini dollar ditransaksikan di Rp 14.550. Rupiah melemah 0,31% dibandingkan penutupan perdagangan kemarin. Nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) semakin melemah. (CNBC Indonesia/Muhammad Sabki)
Foto: CNBC Indonesia/Muhammad Sabki

Jakarta, CNBC Indonesia - Nilai tukar rupiah melemah melawan dolar Amerika Serikat (AS) hingga pertengahan perdagangan Selasa (24/11/2020). Dolar AS yang menunjukkan tanda-tanda kebangkitan, membuat rupiah tertekan.

Melansir data Refinitiv, rupiah membuka perdagangan dengan stagnan di Rp 14.130/US$, setelahnya rupiah langsung melemah 0,28% ke Rp 14.170/US$.

Posisi rupiah membaik, berada di level Rp 14.150/US$ atau melemah 0,14% hingga pukul 12:00 WIB.

Data ekonomi dari AS menunjukkan kejutan kemarin. Ekspansi sektor manufaktur justru semakin meningkat meski Negeri Paman Sam sedang mengalami lonjakan kasus penyakit virus corona (Covid-19).

Markit melaporkan, purchasing managers' index (PMI) manufaktur di bulan ini melesat ke 56,7 dari bulan sebelumnya 53,4.

PMI manufaktur menggunakan angka 50 sebagai ambang batas, di atasnya berarti ekspansi, sementara di bawah 50 artinya kontraksi.

Ekspansi sektor manufaktur AS yang mengejutkan, serta perkembangan vaksin virus corona membuat kemungkinan gelontoran stimulus fiskal tidak akan sebesar ekspektasi sebelumnya.

"Dolar AS menguat secara luas didorong oleh rilis data dari Markit. Pemulihan ekonomi semakin terlihat, sehingga ada persepsi permintaan dolar AS akan meningkat," kata Ronald Simpson, Global Currency Analyst Action Economics, seperti dikutip dari Reuters.

Data PMI manufaktur ditambah dengan perkembangan vaksin virus corona membuat stimulus fiskal yang akan digelontorkan pemerintah AS kemungkinan tidak sebesar perkiraan pasar sebelumnya. Artinya, jumlah uang yang beredar di perekonomian juga kemungkinan tidak besar, sehingga tekanan bagi dolar AS berkurang.

Rupiah semakin sulit untuk bangkit jika melihat pergerakannya di pasar non-deliverable forward (NDF) yang lebih lemah siang ini ketimbang beberapa saat sebelum pembukaan perdagangan pagi tadi.

PeriodeKurs Pukul 8:52 WIBKurs Pukul 11:54 WIB
1 PekanRp14.170,50Rp14.191,0
1 BulanRp14.206,00Rp14.204,0
2 BulanRp14.234,50Rp14.255,0
3 BulanRp14.270,50Rp14.290,0
6 BulanRp14.386,50Rp14.385,0
9 BulanRp14.523,00Rp14.530,0
1 TahunRp14.653,00Rp14.682,0
2 TahunRp15.410,00Rp15.442,0

NDF adalah instrumen yang memperdagangkan mata uang dalam jangka waktu tertentu dengan patokan kurs tertentu pula. Pasar NDF belum ada di Indonesia, hanya tersedia di pusat-pusat keuangan internasional seperti Singapura, Hong Kong, New York, atau London.

Pasar NDF seringkali mempengaruhi psikologis pembentukan harga di pasar spot. Oleh karena itu, kurs di NDF tidak jarang diikuti oleh pasar spot.

TIM RISET CNBC INDONESIA 


(pap/pap)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Bukan Rupiah, Juara Asia Semester I-2020 Adalah Peso Filipina

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular