
Janet Yellen Akan Jadi Menkeu AS, Rupiah ke Bawah 14.000/US$?

Jakarta, CNBC Indonesia - Nilai tukar rupiah menguat 0,14% melawan dolar Amerika Serikat (AS)ke Rp 14.130/US$ pada perdagangan Senin kemarin. Perkembangan vaksin virus corona membuat sentimen pelaku pasar membaik, dan mengalirkan investasinya ke negara-negara berkembang seperti Indonesia, rupiah pun perkasa.
Perusahaan farmasi AS, Pfizer, telah resmi mengajukan izin penggunaan darurat (Emergency Use Authorization/EUA) terhadap vaksin anti-virus corona (Coronavirus Disease-2019/Covid-19) yang mereka kembangkan kepada otoritas pengawas obat dan makanan AS (US FDA). Ini adalah proposal izin EUA pertama yang diajukan ke FDA.
Hasil uji coba akhir vaksin Pfizer dan BioNTech menunjukkan tingkat efektivitas mencapai 95%. Tidak ada efek samping yang signifikan selama pelaksanaan uji coba.
FDA belum bisa berkomentar kapan EUA bisa diberikan. Namun yang jelas FDA akan mengadakan rapat pleno pada 10 Desember 2020 di mana para anggota akan membahas penggunaan vaksin. Alex Azar, Menteri Kesehatan AS, memperkirakan izin EUA akan keluar pada pertengahan Desember.
Rupiah juga mendapat sentimen positif transaksi berjalan (current account) yang mencatat surplus untuk pertama kalinya dalam 9 tahun terakhir. Surplus transaksi berjalan tersebut dapat memberikan dampak positif bagi stabilitas nilai tukar rupiah.
Pada kuartal III-2020, transaksi berjalan mencatat surplus sebesar US$ 1 miliar atau 0,4% dari Produk Domestik Bruto (PDB).
Sementara itu pada perdagangan hari ini, Selasa (24/11/2020) rupiah berpeluang kembali menguat melihat sentimen pelaku pasar yang sedang bagus. Hal tersebut terlihat dari bursa saham AS yang menguat Senin waktu setempat, dan beberapa bursa Asia yang sudah dibuka pagi ini.
Presiden AS terpilih Joseph 'Joe' Biden, yang menunjukkan mantan ketua The Federal Reserve (The Fed), Janet Yellen, sebagai menteri keuangan disambut baik oleh pelaku pasar.
Pelaku pasar percaya wanita yang kini berusia 74 tahun tersebut akan fokus membenahi perekonomian, dan tidak terlibat masalah politik.
Yellen merupakan ketua The Fed wanita pertama, dan juga akan menjadi menteri keuangan wanita pertama di AS. Penunjukan Yellen tersebut memberikan hawa positif di pasar keuangan
Analisis Teknikal
Secara teknikal, rupiah yang disimbolkan USD/IDR meski melemah cukup tajam tetapi masih jauh di bawah rerata pergerakan 50 hari (moving average/MA 50), 100 hari (MA 100), dan 200 hari (MA 200), sehingga memberikan momentum penguatan.
Sementara itu, indikator stochastic pada grafik harian berada di wilayah jenuh jual (oversold).
Stochastic merupakan leading indicator, atau indikator yang mengawali pergerakan harga. Ketika Stochastic mencapai wilayah overbought (di atas 80) atau oversold (di bawah 20), maka suatu harga suatu instrumen berpeluang berbalik arah.
![]() Foto: Refinitiv |
Artinya ada risiko rupiah akan terkoreksi akibat aksi ambil untung (profit taking), dengan resisten berada di kisaran Rp 14.150/US$, jika ditembus dan tertahan di atasnya rupiah berisiko melemah lebih jauh ke Rp 14.200/US$, sebelum menuju Rp 14.260/US$.
Sementara itu support terdekat berada di kisaran Rp 14.100/US$ hingga Rp 14.090/US$, penembusan di bawah level tersebut akan membawa rupiah ke Rp 14.050/US$ sebelum menuju level psikologis Rp 14.000/US$.
Penembusan dan pergerakan konsisten di bawah level psikologis tersebut akan membuka peluang rupiah menguat menuju Rp 13.810/US$.
TIM RISET CNBC INDONESIA
(pap/pap)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article RI Kurangi Ketergantungan Dolar AS