Meski Asing Net Sell, IHSG Masih Menguat di Awal Perdagangan

Tri Putra, CNBC Indonesia
24 November 2020 09:39
Laju bursa saham domestik langsung tertekan dalam pada perdagangan hari ini, Kamis (10/9/2020) usai Pemerintah Provinsi DKI Jakarta mengumumkan akan memberlakukan kebijakan pembatasan sosial berskala besar (PSBB) mulai Senin pekan depan.

Sontak, investor di pasar saham bereaksi negatif. Indeks Harga Saham Gabungan anjlok lebih dari 4% ke level 4.920,61 poin. Investor asing mencatatkan aksi jual bersih Rp 430,47 miliar sampai dengan pukul 10.18 WIB.  (CNBC Indonesia/ Tri Susilo)
Foto: Ilustrasi Bursa Efek Indonesia (CNBC Indonesia/ Tri Susilo)

Jakarta, CNBC Indonesia- Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada perdagangan Selasa (24/11/20) dibuka di zona hijau, terapresiasi 0,43% di level 5.677,30.

Selang 20 menit IHSG masih terapresiasi 0,45% di level 5.680,02 setelah investor optimis karena transisi presiden Amerika Serikat mulai menunjukkan jalan terang.

Data perdagangan mencatat, investor asing melakukan aksi jual bersih atau net sell sebanyak Rp 27 miliar di pasar reguler hari ini dengan nilai transaksi hari ini menyentuh Rp 3,3 triliun.

Bursa saham Amerika Serikat (AS) bursa saham New York. Indeks Dow Jones Industrial Average (DJIA) ditutup menguat 1,12%, S&P 500 naik 0,56%, dan Nasdaq Composite bertambah 0,22%.

Sentimen positif di Wall Street datang dari pembacaan awal Purchasing Managars' Index (PMI) periode November 2020. IHS Markit melaporkan, PMI manufaktur AS pada November 2020 diperkirakan 56,7, naik dibandingkan bulan sebelumnya yang sebesar 53,4. Sedangkan PMI sektor jasa naik menjadi 57,7 dari 56,9.

"Data PMI November memberi gambaran ekonomi AS usal pemilu, dan ternyata hasilnya sangat menggembirakan. Aktivitas bisnis, baik manufaktur maupun jasa, naik ke titik tertinggi sejak Maret 2015. Ini mencerminkan permintaan sudah meningkat sehingga perusahaan mulai merekrut karyawan. Dunia usaha optimistis dengan ekspansi bisnis dalam setahun ke depan," papar Chris Williamson, Chief Business Economist IHS Markit, seperti dikutip dari siaran tertulis.

Kabar baik lain datang dari, Donald Trump yang akhirnya membuka pintu transisi kepada Presiden AS terpilih Joe Biden. Administrasi Layanan Umum (GSA) AS akhirnya membuka sumber daya federal untuk transisi setelah pemblokiran berminggu-minggu, Senin (23/11/2020) malam waktu setempat.

Hal ini merupakan kejutan besar. Trump pun, yang masih menolak kemenangan Biden, mengakui sudah waktunya GSA "melakukan apa yang perlu dilakukan".

TIM RISET CNBC INDONESIA


(trp/trp)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Pasca libur Lebaran, IHSG Rontok 4,42% ke Bawah 7.000

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular