Saham ADHI dkk Cuan Gede, Gegara Luhut Bawa Pulang Rp 28 T?

tahir saleh, CNBC Indonesia
24 November 2020 08:19
Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan bertemu dengan Chief Executive Officer (CEO) United States International Development Finance Corporation (IDFC) Adam S. Boehler di Jakarta pada Hari Jumat (23/10). (Dok. Kemenkomarves)
Foto: Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan bertemu dengan Chief Executive Officer (CEO) United States International Development Finance Corporation (IDFC) Adam S. Boehler di Jakarta pada Hari Jumat (23/10). (Dok. Kemenkomarves)

Jakarta, CNBC Indonesia - Saham PT Adhi Karya Tbk (ADHI) memimpin penguatan saham-saham konstruksi BUMN setelah pada perdagangan Senin kemarin (23/11) harganya melesat 11,41% di level Rp 1.1025/saham.

Penguatan saham ADHI ini terjadi di tengah sentimen positif penguatan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada perdagangan Senin yang naik 1,46% di level 5.652, level tertinggi dalam 7 bulan terakhir sejak pandemi 'meluluhlantahkan' pasar saham dalam negeri dan global.

Meski tak berada di urutan pertama top gainers, yang dipimpin PT Semen Baturaja Tbk (SMBR) yakni melesat 23,26% di level Rp 795/saham, tapi saham ADHI lebih tinggi dari tiga emiten konstruksi BUMN lainnya.

Gerak Saham Emiten Konstruksi BUMN

Emiten

Harga Saham

1H (%)

3 Bulan (%)

6 Bulan (%)

ADHI

Rp 1.025

11,41

70,83

93,40

WSKT

Rp 1.095

6,83

71,09

82,50

PTPP

Rp 1.215

5,65

23,35

82,71

WIKA

Rp 1.470

3,16

24,05

57,22

Sumber: BEI

Data perdagangan BEI mencatat, saham ADHI ditransaksikan mencapai Rp 202,45 miliar, dengan volume perdagangan 207,26 juta saham. Dalam sebulan terakhir saham ADHI melesat 74%, dan 6 bulan terakhir juga 'terbang' 93,40%, dengan kapitalisasi pasar Rp 3,65 triliun.

Tim Riset CNBC Indonesia menilai, saham properti dan konstruksi melambung setelah Bank Indonesia (BI) mengumumkan BI 7-Day Reverse Repo Rate pada level 3,75% dan menjadi level terendah sepanjang sejarahnya. Dengan rendahnya suku bunga, akan mengerek kembali sektor-sektor yang berkaitan dengan konstruksi, infrastruktur, semen dan properti.

Selain itu, penguatan saham-saham konstruksi termasuk ADHI terjadi di tengah satu kabar positif di sektor ini di mana pekan lalu, Tol Yogyakarta-Bawen dengan nilai investasi Rp 14 triliun segera dibangun. ADHI, WSKT, dan PTPP ikut dalam proyek ini.

Konsorsium yang terdiri dari 5 perusahaan BUMN mengerjakan proyek ini setelah memenangkan lelang. Konsorsium ini meliputi PT Jasa Marga Tbk (JSMR) dengan porsi saham 60%, ADHI 12,5%, WSKT 12,5%, PTPP 12,5% dan PT Brantas Abipraya (Persero) 2,5%.

Selain itu, ada kabar terbaru soal investasi yang dibawa oleh Menko Bidang Kemaritiman dan Investasi, Luhut Binsar Pandjaitan, terkait dengan Dana Abadi atau Indonesia Investment Authority/Sovereign Wealth Fund Indonesia.

Amerika Serikat (AS) secara resmi telah menandatangani Letter of Interest (LOI) untuk menginvestasikan sebesar US$ 2 Miliar (Rp 28 triliun) dari United States International Development Finance Corporation (IDFC) kepada Indonesia Investment Authority atau Sovereign Wealth Fund Indonesia.

Dilansir dari situs Kemenko Maritim, LOI tersebut diteken oleh CEO IDFC AS Adam Boehler di Washington DC pada Kamis (19/11/2020) waktu setempat. Penandatanganan itu disaksikan langsung oleh Luhut Binsar Pandjaitan.

Kemenko menilai, LOI tersebut diharapkan dapat menarik minat investor AS untuk menanamkan modalnya di Indonesia. "Saat ini Indonesia sedang membutuhkan investasi untuk pembangunan infrastruktur," tulis Kemenko dalam pernyataannya.

Kerja sama ini dirasa akan memperkuat ikatan ekonomi antara AS dan Indonesia. Tak hanya menjadi investor, IDFC juga akan bekerja sama dengan mitranya di Jepang, Uni Emirat Arab, dan Singapura untuk ikut berpartisipasi di Indonesia Investment Authority.


(tas/tas)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Dapat Kontrak Rp 11 T, Saham PTPP kok Malah Babak Belur?

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular