
Abis Bicara Saham, Yusuf Mansur Komen Soal Bunga Acuan BI

Jakarta, CNBC Indonesia - Setelah sebelumnya Yusuf Mansur mengajak agar anak muda melek investasi, kali ini dia angkat bicara mengenai turunnya suku bunga acuan Bank Indonesia atau 7 day repo rate (7DRR) sebanyak 25bps dari sebelumnya 4% menjadi 3,75%.
Dalam unggahan di akun instagram pribadinya @yusufmansurnew, dia menyebutkan setelah BI memutuskan untuk menurunkan suku bunga, dampaknya belum akan langsung terasa oleh publik. Lantaran bank-bank masih memerlukan waktu untuk menyesuaikan.
Jika dibanding dengan bank-bank di luar negeri yang dinilai sudah lebih efisien, selisih (spread) antara suku bunga bank sentral dengan suku bunga bank paling besar 3%. Namun di Indonesia spread yang dikenakan kepada nasabah masih cukup tinggi, bisa mencapai 6%.
Namun demikian, implementasi teknologi di perbankan dinilai akan dapat memberikan penurunan spread ini.
"Kalo transmisinya, dari penurunan suku bunga kebijakan moneter itu, melalui suku bunga simpanan (khusus deposito, karena giro dan tabungan bunganya sudah sangat rendah). Kemudian baru ke suku bunga kredit. Selain komponen biaya dana yang berasal dari bunga simpanan masyarakat, bank masih terkena biaya operasional, premi risiko & profit marjin," kata dia dalam unggahan tersebut, dikutip Jumat (20/11/2020).
Menurut dia, untuk mendorong turunnya suku bunga ini bisa dilakukan terlebih dahulu oleh bank-bank milik pemerintah, mulai dari bank yang merupakan badan usaha milik negara (BUMN) hingga BPD.
"Ambil untungnya jangan gede-gede. Apalagi sekarang ada dana PEN [Pemulihan Ekonomi Nasional]. Dana dari Kemenkeu. Atau juga dari RKUD pemerintah daerah," lanjutnya.
Dengan adanya penempatan dana ini, dengan tingkat bunga yang dikenakan pemerintah pusat maupun daerah kepada bank tersebut di bawah 3%, seharusnya bank-bank ini bisa menurunkan bunga kredit ke kisaran 9%-7% per tahun.
Dia melanjutkan, upaya penurunan suku bunga ini bisa didorong oleh Otoritas Jasa Keuangan (OJK) sebagai regulator untuk mengatur batas maksimal spread yang lebih rendah dengan mendorong bank pelat merah sebagai leader perbankan nasional.
"Tapi dari sisi penabung, langsung rugi biasanya, kalo niat nabungnya karena bunga. Sebab penurunan BI Rate ini, yang duluan diturunin, suka bunga tabungan & deposito, hehehe," kata dia.
(hps/hps)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Cuan Gede di BRIS, Yusuf Mansur Siap Bidik Saham-saham Ini