Minggir Semua! Saham Properti Juara Kemarin, Hari Ini Gimana?

Tri Putra, CNBC Indonesia
20 November 2020 06:31
Awal Desember 2017, Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) mencatat capaian Program Satu Juta Rumah sebanyak 765.120 unit rumah, didominasi oleh pembangunan rumah bagi  masyarakat berpenghasilan rendah (MBR) sebesar 70 persen, atau sebanyak 619.868 unit, sementara rumah non-MBR yang terbangun sebesar 30 persen, sebanyak 145.252 unit.
Program Satu Juta Rumah yang dicanangkan oleh Presiden Joko Widodo, sekitar 20 persen merupakan rumah yang dibangun oleh Kementerian PUPR berupa rusunawa, rumah khusus, rumah swadaya maupun bantuan stimulan prasarana dan utilitas (PSU), 30 persen lainnya dibangun oleh pengembang perumahan subsidi yang mendapatkan fasilitas KPR FLPP, subsisdi selisih bunga dan bantuan uang muka. Selebihnya dipenuhi melalui pembangunan rumah non subsidi oleh pengembang.
Ketua Umum Asosiasi Pengembang Perumahan dan Pemukiman Seluruh Indonesia (Apersi) Junaidi Abdillah mengungkapkan, rumah tapak masih digemari kelas menengah ke bawah.
Kontribusi serapan properti oleh masyarakat menengah ke bawah terhadap total penjualan properti mencapai 70%.
Serapan sebesar 200.000 unit ini, akan terus meningkat pada tahun 2018 menjadi 250.000 unit.
Foto: Muhammad Luthfi Rahman

Jakarta, CNBC Indonesia - Harga saham-saham properti berhasil melesat pada perdagangan Kamis kemarin (19/11/2020 setelah keputusan Rapat Dewan Gubernur Bank Indonesia yang memutuskan untuk menurunkan suku bunga acuan.

Sektor properti memang secara historis diuntungkan akan hal ini sebab dengan penurunan suku bunga acuan hal ini tentunya akan menekan suku bunga KPR yang nantinya akan meningkatkan penjualan properti.

Sebelumnya sektor properti juga mendapat sentimen positif dari Omnibus Law UU Cipta Kerja soal kemudahan investasi asing di properti.

Adapun Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ditutup naik 0,66% di level 5.594 dengan nilai transaksi menembus 13,15 triliun.

Gerak Saham Properti, 19 November 2020

Terpantau dari 7 emiten properti, 6 di antaranya berhasil menghijau dan hanya 1 yang terkoreksi, itu pun turun tipis saja.

Kenaikan hari ini dipimpin oleh PT Agung Podomoro Land Tbk (APLN) yang berhasil terbang menyentuh level auto reject atasnya (ARA) yaki 35% di level harga Rp 162/saham.

Apresiasi tinggi lainnya juga dibukukan oleh PT Alam Sutera Realty Tbk (ASRI) dan PT Lippo Karawaci Tbk (LPKR) yang berhasil terbang masing-masing 29,90% dan 19,40%.

Satu lagi yang juga mencuat sahamnya ialah emiten properti PT Karya Bersama Anugerah Tbk (KBAG) naik 9,09% Rp 60/saham.

Koreksi hanya dibukukan oleh PT Ciputra Development Tbk (CTRA) yang turun tipis 0,55% ke level Rp 910/saham.

Adapun saham non properti yang melesat dan masuk top gainers adalah PT Indika Energy Tbk (INDY) +12,92% di level Rp 1.180/saham, PT Semen Baturaja (Persero) Tbk (SMBR) +9,32% Rp 645/saham, PT Bukit Asam Tbk (PTBA) +5,69% Rp 2.230/saham, dan PT HM Sampoerna Tbk (HMSP) +5,05% Rp 1.560/saham.

Kemarin, Bank Indonesia (BI) memutuskan untuk menurunkan suku bunga acuan. Ini di luar ekspektasi pelaku pasar.

Pada Kamis (19/11/2020), Rapat Dewan Gubernur BI edisi November 2020 memutuskan untuk menurunkan BI 7 Day Reverse Repo Rate sebesar25 basis poin (bps) menjadi 3,75%. Sementara suku bunga Deposit Facility turun menjadi 3% dan suku bunga Lending Facility sekarang di 4,5%.

"Keputusan ini mempertimbangkan perkiraan inflasi yang tetap rendah,stabilitas eksternal yang terjaga dan langkah pemulihan ekonom nasional," kata Perry Warjiyo, Gubernur BI, dalam jumpa pers usai RDG.

Hal ini tidak diperkirakan oleh pelaku pasar. Konsensus yang dihimpun CNBC Indonesia dan Reuters menghasilkan proyeksi BI 7 Day Reverse Repo Rate tetap di 4%.

Artinya, suku bunga acuan berubah untuk kali pertama sejak Juli atau empat bulan. BI 7 Day Reverse Repo Rate kini berada di di posisi terendah sejak diperkenalkan pada Agustus 2016 menggantikan BI Rate.

TIM RISET CNBC INDONESIA


(tas/tas)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Bank Sentral Tahan Bunga Acuan BI 7-Day RR di 3,75%

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular