Bursa Asia

Shanghai-KOSPI-IHSG Janjian Menguat, Indeks Lainnya Merah!

Chandra Dwi Pranata, CNBC Indonesia
19 November 2020 17:00
Employees of the Korea Exchange (KRX) pose in front of the final stock price index during a photo opportunity for the media at the ceremonial closing event of the 2018 stock market in Seoul, South Korea, December 28, 2018.    REUTERS/Kim Hong-Ji
Foto: Karyawan Bursa Korea (KRX) berpose di depan indeks harga saham akhir selama kesempatan berfoto untuk media di acara penutupan seremonial pasar saham 2018 di Seoul, Korea Selatan, 28 Desember 2018. REUTERS / Kim Hong- Ji

Jakarta, CNBC Indonesia - Bursa saham Asia ditutup bervariasi pada Kamis (19/11/2020), di tengah kekhawatiran pelaku pasar global, terutama di Amerika Serikat (AS) seiring dengan melonjaknya kembali kasus terjangkit virus corona (Covid-19) di AS.

Tercatat hanya dua indeks utama Asia yang ditutup di zona hijau hari ini, yakni indeks Shanghai Composite di China yang ditutup menguat 0,47% dan KOSPI Korea Selatan yang naik tipis 0,07%.

Sedangkan sisanya ditutup di zona merah pada hari ini, yakni indeks Hang Seng di Hong Kong yang ditutup terkoreksi 0,71%, Nikkei Jepang yang melemah 0,36% dan Straits Times Index (STI) Singapura terdepresiasi 0,34%.

Sementara itu, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) kembali ditutup menguat 0,66% di level 5.594,06 pada perdagangan hari ini.

Data perdagangan mencatat, investor asing melakukan aksi beli bersih di BEI sebanyak Rp 266 miliar di pasar reguler hari ini dengan nilai transaksi hari ini menyentuh Rp 13,15 triliun.

Penutupan bursa saham Asia yang bervariasi disebabkan kekhawatiran investor terkait lonjakan kasus terjangkit Covid-19 yang kembali dicetak di AS,

Hal itu membuat Wali Kota New York, Bill de Blasio terpaksa menutup kembali sekolah-sekolah di kota yang dijuluki sebagai kota terbesar di dunia itu.

Laporan CNBC Analysis menyebutkan bahwa AS mencatatkan rerata harian infeksi baru Covid-19 yang melampaui angka 157.000 pada Senin. Ini merupakan kenaikan sebesar 30% dari pekan lalu, dan mencetak rekor tertinggi baru.

Hal ini bakal memicu tekanan ekonomi jangka pendek, yang tak bisa diatasi dengan vaksin karena peredaran vaksin itu baru bisa dilakukan secepatnya pada akhir tahun ini.

Sebelumnya, Pfizer merilis data final uji vaksin Covid-19 tahap ketiga, yang menunjukkan hasil lebih baik dari pembacaan awal, yakni tingkat efikasi 95%. Artinya, 95% sukarelawan terbukti menumbuhkan antibodi. Perseroan berencana mengajukan izin edar beberapa hari ke depan.

Pasar mengantisipasi bahwa distribusi vaksin yang luas akan memungkinkan ekonomi menjadi normal pada tahun 2021.

TIM RISET CNBC INDONESIA


(chd/chd)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Bursa Asia Mayoritas Dibuka Hijau, KOSPI Memimpin!

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular