
Duh! Akhir Pekan IHSG Diprediksi Loyo, Sudah Jenuh Beli

Jakarta, CNBC Indonesia - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada perdagangan Kamis (12/11/2020) ditutup di level 5.458,60 atau drop 0,92% di akhir perdagangan.
Adapun investor asing masih melakukan aksi beli bersih dengan nilai Rp 371 miliar.
Untuk perdagangan hari ini, Jumat (13/11) Pilarmas Investindo Sekuritas menyebutkan pelaku pasar menantikan pertemuan bank sentral AS, The Fed yang akan dilangsungkan pekan depan.
Ada kemungkinan The Fed akan mengubah program pembelian obligasi sebagai salah satu upaya untuk mendorong pemulihan perekonomian.
Gubernur The Fed Jerome Powell dalam pertemuan dengan Bank Sentral Eropa dan Bank Sentral Inggris menyebutkan ada ancaman yang sangat nyata saat ini, karena ada potensi perusahaan mengalami kebangkrutan lebih banyak yang mendorong tingkat pengangguran mengalami kenaikan yang justru akan membuat daya keterampilan menjadi berkurang.
Analis Edwin Sebayang dari MNC Sekuritas menyebutkan, akhir pekan ini sentimen negatif datang dari bursa saham Amerika Serikat. DJIA (Dow Jones Industrial Average) kembali turun sebesar -1,08% setelah adanya dugaan pemerintahan baru AS akan me-lockdown selama 4 minggu hingga 6 minggu sehingga mengganggu perekonomian AS.
Sentimen ini diperkirakan berpotensi menjadi sentimen negatif penarik turun IHSG Jumat ini.
Reliance Sekuritas Indonesia menyebutkan pemerintahan Trump mundur dari pembicaraan tentang paket bantuan dan menyerahkannya kepada Kongres untuk menghidupkan kembali negosiasi dengan Ketua DPR Nancy Pelosi.
The Fed juga telah memberikan peringatan bahwa vaksin mungkin tidak cukup untuk mengembalikan ekonomi ke jalurnya.
Dari segi teknikal, IHSG membentuk pola below the stomach candlestick dengan potensi reversal jangka pendek kembali uji support (batas bawah) 5.450-5.400.
Indikator stochastic membentuk pola dead-cross pada area overbought (jenuh beli) dan Indikator MACD bergerak divergence negatif.
Dengan demikian, akhir pekan ini indeks berpotensi masih tertekan dengan rentang pergerakan di support 5.355 dan resisten di 5.500.
(tas/tas)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Jokowi Disuntik Vaksin Corona, Bursa RI Siap-siap ke 6.500