Tekanan Berlanjut, Rupiah Makin Jauh Dari Rp 14.000/US$

Putu Agus Pransuamitra, CNBC Indonesia
12 November 2020 12:41
Ilustrasi Rupiah dan dolar (CNBC Indonesia/Andrean Kristianto)
Foto: Ilustrasi Rupiah dan dolar (CNBC Indonesia/Andrean Kristianto)

Jakarta, CNBC Indoesia - Nilai tukar rupaiah melemah melawan dolar Amerika Serikat (AS) hingga pertengahan perdagangan Kamis (12/11/2020). Dolar AS yang mulai galak lagi membuat rupiah semakin menjauhi level "angker" alias level psikologis Rp 14.000/US$.

Melansir data Refinitiv, rupiah membuka perdagangan dengan stagnan di Rp 14.070/US$, tetapi tidak lama langsung masuk ke zona merah. Depresiasi rupiah membengkak hingga 0,57% ke Rp 14.150/US$.

Posisi rupiah sedikit membaik, berada di level Rp 14.130/US$, melemah 0,43% pada pukul 12:00 WIB.

Kemarin, nilai tukar rupiah akhirnya melemah 0,21% setelah membukukan penguatan 6 hari beruntun. Selama menguat dalam 6 hari terakhir total sebesar 4%, yang tentunya menggiurkan untuk mencairkan cuan (profit taking).

Selain aksi ambil untung, rupiah juga tersandung data penjualan ritel Indonesia.

Data dari Bank Indonesia (BI) menunjukkan penjualan ritel di bulan September masih mengalami kontraksi 8,7% year-on-year (YoY). Meski membaik dari bulan sebelunya kontraksi 9,2% YoY, tetapi penjualan ritel Indonesia sudah mengalami kontraksi dalam 10 bulan beruntun.

Akan tetapi, BI memperkirakan penjualan ritel kembali mengendur pada Oktober 2020 dengan pertumbuhan -10% YoY.

Sementara itu, indeks dolar AS kembali menanjak. Kemarin indeks yang mengukur kekuatan dolar AS ini naik 0,32%, dan dalam 3 hari terakhir tercatat melesat 0,88%.

Pelaku pasar melihat prospek bangkitnya perekonomian AS setelah adanya vaksin virus corona dari Pfizer yang dikatakan efektif menangkal virus hingga lebih dari 90%.

Kabar vaksin dari Pfizer tersebut sebenarnya menjadi salah satu pemicu penguatan tajam rupiah pada Selasa lalu, sebelum mulai diterpa profit taking sejak kemarin, dan berlanjut hari ini.

Rupiah sepertinya sulit bangkit di paruh kedua perdagangan melihat pergerakannya di pasar non-deliverable forward (NDF) yang siang ini lebih lemah ketimbang beberapa saat sebelum pembukaan perdagangan.

NDF adalah instrumen yang memperdagangkan mata uang dalam jangka waktu tertentu dengan patokan kurs tertentu pula. Pasar NDF belum ada di Indonesia, hanya tersedia di pusat-pusat keuangan internasional seperti Singapura, Hong Kong, New York, atau London.

PeriodeKurs Pukul 8:54 WIBKurs Pukul 11:54 WIB
1 PekanRp14.142,30Rp14.190,5
1 BulanRp14.181,10Rp14.228,0
2 BulanRp14.213,10Rp14.265,5
3 BulanRp14.250,70Rp14.305,5
6 BulanRp14.374,60Rp14.440,5
9 BulanRp14.523,30Rp14.573,0
1 TahunRp14.690,30Rp14.703,9
2 TahunRp15.405,00Rp15.465,0

Pasar NDF seringkali mempengaruhi psikologis pembentukan harga di pasar spot. Oleh karena itu, kurs di NDF tidak jarang diikuti oleh pasar spot.

Jika tren pelemahan di pasar NDF terus berlanjut, peluang rupiah untuk bangkit semakin menipis.

TIM RISET CNBC INDONESIA 


(pap/pap)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Bukan Rupiah, Juara Asia Semester I-2020 Adalah Peso Filipina

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular