Aksi Korporasi BRI, Berhubungan dengan Holding UMKM Jokowi?

Monica Wareza, CNBC Indonesia
11 November 2020 15:42
Presiden Joko Widodo saat Opening Ceremony Pekan Fintech Nasional 2020 (tangkapan Layar Youtube Bank Indonesia)
Foto: Presiden Joko Widodo saat Opening Ceremony Pekan Fintech Nasional 2020 (tangkapan Layar Youtube Bank Indonesia)

Jakarta, CNBC Indonesia - Rupanya tak cuma Menteri Erick Thohir yang sempat memberikan sinyal soal aksi korporasi besar yang akan dilakukan oleh PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI).

Presiden Joko Widodo (Jokowi) rupanya pernah mewacanakan pembentukan holding di sektor usaha mikro kecil dan menengah (UMKM). Dimana sektor UMKM merupakan core business pembiayaan kredit BRI.

Wacana ini disampaikan Jokowi dalam Rakornas tim percepatan akses keuangan daerah (TPAKD) dan pengembangan Bank Wakaf Mikro (BWM) pada Desember 2019).

"Saya sudah melihat, [Di daerah] sudah terbentuk kelompok-kelompok usaha yang akan menjadi cluster. Saya sudah sampaikan ke Menko Perekonomian [Airlangga Hartarto] agar cluster ini dipayungi lagi oleh sebuah kayak diholdingkan," ucap Jokowi.

Jokowi melanjutkan, ketika UMKM sudah diholdingkan, akan terbentuk sebuah korporasi usaha-usaha kecil dan usaha-usaha kecil bisa lebih mudah terjangkau oleh market place.

"Sehingga nanti kita memiliki korporasi usaha-usaha kecil, usaha mikro yang bisa gampang [terjangkau] oleh market place di nasional dan global," kata Jokowi melanjutkan.

Lalu, Menteri BUMN Erick Thohir pada Februari lalu mengatakan soal road map sinergi pengembangan perusahaan pelat merah. Sinergi ini punya nilai strategis untuk mengembangkan bisnis Badan Usaha Milik Negara (BUMN).

Saat itu, Erick pun menyinggung beberapa inovasi terkait model bisnis dan strategi nilai BRI. Dengan inovasi yang dilakukan, Erick bahkan menyinggung performa bisnis Bank BRIdan harga sahamnya.

"Ada strategic value, seperti BRI yang tidak lain bisnisnya besar, tapi memang punya tugas berat untuk ritel," kata Erick dalam acara CNBCIndonesia Economic Outlook 2020, di Jakarta, Rabu (26/2/2020).

"Tidak mungkin KUR [kredit usaha rakyat] ke Bank Mandiri dan BNI, footprint gak kuat tapi BRI jangkauan luar biasa," kata Erick. "Apalagi kemarin sudah rapat dengan BRI saya pastikan Juni ini ada sinergi antara BRI, PT Pegadaian, dan ada target market jelas, ini kalau terjadi BRI akan jadi bank luar biasa, cepet-cepet beli sahamnya," lanjut Erick.

Hari ini, manajemen BRI menyampaikan aksi korporasi besar tersebut. Namun manajemen BRI masih merahasiakan rencana tersebut.

Sebenarnya apa rencana aksi korpasi tersebut? yang hari ini disebutkan Diektur Utama BRI Sunarso. Dia mengatakan sedang menyiapkan sebuah aksi korporasi yang berkaitan dengan pengembangan bisnis UMKM, terutama di sektor ultra mikro.

Aksi korporasi ini tampaknya cukup besar, sehingga membutuhkan audit laporan keuangan sebagai salah satu syaratnya. Untuk aksi korporasi ini, BRI melakukan audit laporan keuangan untuk buku kuartal III-2020.

Namun, Direktur Utama BRI Sunarso dan Direktur Keuangan BRI Haru Koesmahargyo mengaku belum bisa menjelaskan aksi korporasi yang akan dilakukan.

"Jadi audit laporan keuangan September ini hal biasa kita lakukan, tetapi memang betul dalam rangka corporate action. Nanti pada saatnya kami share, ini belum public," ujar Haru dalam konferensi pers paparan kinerja Kuartal III-2020, Rabu (11/11/2020).

"Ditanya kemana arahnya, kembali lagi seperti kata pak dirut (aksi korporasi) ini untuk pengembangan UMKM," tambah Haru.

BRI merupakan raksasa bisnis dalam UMKM. Porsi portofolio kredit UMKM mencapai 80,65% dari total kredit September 2020 yang mencapai Rp 935,35 triliun.

Dirut BRI Sunarso memberikan petunjuk bahwa arah pengembangan BRI ke depan adalah go smaller, yaitu memberikan kredit ke segmen ultra mikro. Dengan arah ini, maka BRI mengincar porsi pembiayaan UMKM bisa naik ke 85%.

"Dari yang belum unbankable kita bawa masuk ke perbankan dengan perkuat base ultra mikro dan unbankable kita masukkan," ujar Sunarso memberi petunjuk arah bisnis ke depan.

Segmen unbankable memang belum banyak digarap oleh BRI selama ini. Segmen ini terdiri dari bagian, termasuk productive poor yang diyakini memiliki pangsa pasar sangat besar, namun hanya sangat sedikit bank yang bermain.

Segmen ini, yang selama ini digarap oleh perusahaan pembiayaan non bank, seperti BUMN Pegadaian maupun Permodalan Nasional Madani (PNM).
Direktur Bisnis Mikro BRI Supari, mengatakan BRI harus menemukan sumber pertumbuhan yang baru. Untuk itu, BRI mulai masuk ke segmen ultra mikro dalam 2 bulan terakhir.

"Dalam 2 bulan kita sudah kasih ultra mikro Rp 5,5 T dengan customer lebih dari 700 ribu nasabah," ujarnya.

Menurutnya, penyaluran kredit ke segmen ini berbasis data, yang didapat dari data penerima bantuan pemerintah maupun data dari Agen BRILink.

"Karena BRI peran utama di stumulus pemerintah dari stimulus ada data base besar, Pak Indra (Direktur Digital dan Teknologi Informasi BRI), sudah buat data yang jadi bantuan buat agen BRI," ujar Supari.

Sebenarnya, Menteri BUMN Erick Thohir pernah memberikan petunjuk mengenai arah pengembangan BRI ke depan, saat CNBC Indonesia Economic Outlook pada Februari 2020. Erick yang menjadi pembicara dalam event tersebut mengatakan Kementerian BUMN akan mensinergikan BRI dengan Pegadaian dan PNM.

"Kami sudah rapat dengan BRI, kami ingin memastikan Juni ini terjadi sinergi yang luar biasa dengan Pegadaian dan PMN. Jadi jelas, tidak ada lagi overlapping kebijakan di situ, dan target market-nya jelas, ini kalau terjadi, BRI akan jadi bank luar biasa. Cepet-cepet beli sahamnya!" ujar Erick saat itu.

Sebenarnya, Menteri BUMN Erick Thohir pernah memberikan petunjuk mengenai arah pengembangan BRI ke depan, saat CNBC Indonesia Economic Outlook pada Februari 2020. Erick yang menjadi pembicara dalam event tersebut mengatakan Kementerian BUMN akan mensinergikan BRI dengan Pegadaian dan PNM.

"Kami sudah rapat dengan BRI, kami ingin memastikan Juni ini terjadi sinergi yang luar biasa dengan Pegadaian dan PMN. Jadi jelas, tidak ada lagi overlapping kebijakan di situ, dan target market-nya jelas, ini kalau terjadi, BRI akan jadi bank luar biasa. Cepet-cepet beli sahamnya!" ujar Erick saat itu.


(hps/hps)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Bisnis UMKM Diproyeksi Melaju & Tangguh di Tengah Isu Resesi

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular