Vaksin Pfizer 90% Manjur, IHSG Siap Lompat di Atas 5.600

Houtmand P Saragih, CNBC Indonesia
10 November 2020 07:00
Laju bursa saham domestik langsung tertekan dalam pada perdagangan hari ini, Kamis (10/9/2020) usai Pemerintah Provinsi DKI Jakarta mengumumkan akan memberlakukan kebijakan pembatasan sosial berskala besar (PSBB) mulai Senin pekan depan.

Sontak, investor di pasar saham bereaksi negatif. Indeks Harga Saham Gabungan anjlok lebih dari 4% ke level 4.920,61 poin. Investor asing mencatatkan aksi jual bersih Rp 430,47 miliar sampai dengan pukul 10.18 WIB.  (CNBC Indonesia/ Tri Susilo)
Foto: Ilustrasi Bursa Efek Indonesia (CNBC Indonesia/ Tri Susilo)

Jakarta, CNBC Indonesia - Pasar saham Indonesia mendapatkan kabar baik dan berpotensi melesat pada perdagangan hari ini setelah ada kabar vaksin Covid-19 yang dikembangkan bersama oleh Pfizer dan BioNTech. Vaksin ini sedang menjalani uji klinis fase III dan dikabarkan 90% efektif dalam mencegah infeksi Covid-19.

Kalangan pelaku pasar saham domestik optimistis, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada perdagangan hari ini akan menembus level 5.400. Selain itu, kabar vaksin ini akan bisa menjadi sentimen positif untuk membawa IHSG bisa mencapai 5.652 di akhir tahun.

"Besok pastinya IHSG akan berada di atas level 5.400. Dengan memakai skenario optimis, akhir tahun 2020 perkiraan saya IHSG bisa mencapai 5.652," kata Kepala Riset Ritel MNC Sekuritas Edwin Sebayang, Senin (10/11/2020). 

Menurut Edwin, hingga akhir tahun ada tiga faktor kunci yang mempengaruhi pergerakan IHSG. Tiga faktor, yaitu penemuan Vaksin, penyerapan anggaran Pemulihan Ekonomi Nasional dan Omnibus Law. 

"So far ada 3 hal yg mempengaruhi IHSG bisa sampai di level 5.652," jelas Edwin lebih lanjut. 

Kepala Riset Samuel Sekuritas Suria Dharma juga optimisitis kabar soal vaksin corona ini akan memberikan gairah baru bagi pasar saham domestik. 

"(Dampaknya) besar kalau beneran efektif. Target kita 5.500 (akhir tahun) mungkin jadi lebih tinggi dari itu," kata Suria.

Analis Reliance Sekuritas Lanjar Nafi dalam riset hariannya pagi ini juga menyinggung soal kabar positif dari pengembangan vaksin covid-19 yang dilakukan Pfizer.

"Indeks acuan di Wall Street ditutup pada level tertinggi dalam dua bulan di tengah volume perdagangan yang kuat di tengah berita soal vaksin Covid-19 yang dikembangkan oleh Pfizer Inc dan BioNTech SE yang terbukti efektif mencegah 90% infeksi," tulis Lanjar dalam risetnya tersebut. 

Pada perdagangan awal pekan ini, IHSG ditutup naik 0,38% ke level 5.356. Penguatan IHSG masih dipengaruhi oleh kemenangan Joe Biden dalam pemilihan presiden Amerika Serikat melawan petahana Donald Trump. 

Terkait soal pengembangan vaksin covid-19, kabar terakhir dari Pfizer menyebutkan, vaksin tersebut efektif menangkal virus Covid-19 hingga lebih dari 90% tanpa adanya efek samping berbahaya.

Demikian data yang dipublikasikan oleh kedua raksasa farmasi tersebut terkait uji klinis tahap akhir seperti dilansir dari CNBC International, Senin (9/11/2020).

Efektivitas vaksin hingga 90% tentu jadi kabar baik karena sejumlah ahli memperkirakan efektivitas vaksin hanya 75%. Sebelumnya Penasihat kesehatan Gedung Putih Anthony Fauci mengungkapkan vaksin dengan efektivitas minimal 50-60% yang bisa diterima manusia.

Kabar ini muncul di saat sejumlah produsen obat-obatan dan pusat penelitian dunia berlomba untuk membuat vaksin yang aman dan efektif karena virus ini telah merenggut lebih dari 1,25 juta nyawa.

Chairman & CEO Pfizer Albert Bourla mengatakan perkembangan terakhir tersebut menjadi hari yang indah bagi ilmu pengetahuan dan kemanusiaan. Efikasi final dari vaksin tersebut dikatakan aman.

"Hasil pertama dari uji klinis fase tiga uji vaksin mengindikasikan kemampuan vaksin kami untuk mencegah Covid-19," ujar Bourla dalam pernyataannya.

"Kami mencapai titik kritikal dari program pengembangan vaksin ini di saat dunia membutuhkannya karena infeksi terus menembus rekor, kapasitas rumah sakit sudah penuh dan ekonomi terguncang."

"Dengan berita hari ini kami sudah makin dekat untuk menyediakan vaksin kepada masyarakat di seluruh dunia, dan diharapkan bisa membantu mengakhiri krisis kesehatan dunia," ungkap Bourla.

Kedua perusahaan tersebut berencana untuk mengajukan penggunaan darurat vaksin kepada Food and Drug Administration (FDA) AS pada pekan ketiga November 2020.

Pfizer dan BioNTech berencana memproduksi 50 juta dosis vaksin Covid-19 di 2020 dan 1,3 miliar dosis di 2021. Diketahui keduanya sudah mulai uji klinis fase akhir di Juli 2020 lalu.


(hps/hps)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Saham Pfizer 'Terbang' Terkerek Data Terbaru Vaksin, Apa Itu?

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular