Trump Lengser! Raja Mata Uang Dolar AS Bakal Menyusul?

Putu Agus Pransuamitra, CNBC Indonesia
09 November 2020 19:15
Ilustrasi Rupiah dan dolar (CNBC Indonesia/Andrean Kristianto)
Foto: Ilustrasi Rupiah dan dolar (CNBC Indonesia/Andrean Kristianto)

Namun jangan salah, meski Trump lengser dolar AS tetaplah dolar AS, sang raja mata uang dunia. Memang dolar AS akan mengalami pelemahan, tetapi statusnya sebagai raja mata uang dunia sulit didongkel.

Dolar AS sudah diterima di berbagai penjuru dunia, transaksi international juga mayoritas menggunakan Mata Uang Paman Sam ini. Sehingga permintaannya akan selalu ada. Cadangan devisa negara-negara di dunia juga masih didominasi dolar AS, bahkan jauh di atas mata uang lainnya.

Berdasarkan data dari International Monetari Fund (IMF), porsi dolar AS di cadangan devisa global mencapai 57,45% atau US$ 6.901,5 miliar. Di posisi kedua ada euro dengan porsi 19,01%. Pemerintah China yang sedang getol membuat membuat mata uang yuan menjadi lebih diterima di dunia porsinya hanya 1,92%, sangat jauh ketimbang dolar AS.


Untuk jangka panjang, posisi dolar AS masih belum bisa dilengserkan. meski porsi euro dan yuan di cadangan devisa akan meningkat.

"Pada akhirnya, apa yang kita pikirkan akan terjadi dalam 25 tahun ke depan adalah kita akan maju, kita akan memiliki dunia dengan tiga mata uang utama: dolar AS, euro, dan yuan" kata Massimiliano Castelli, head of strategy and advice, global sovereign markets, dari UBS Asset Management, sebagaimana dilansir Reuters.

"Dalam 25 tahun terakhir, porsi dolar AS sekitar 60%-65% di cadangan devisa dunia. Ke depannya kita mungkin akan melihat porsi dolar AS sekitar 50%, euro 20%-25%, dan yuan 5%-10%, dan menjadi 3 mata uang cadangan devisa dunia," tambahnya.

Nilai dolar AS mungkin saja melemah, bahkan cukup tajam, tetapi bukan berarti lengser dari raja mata uang dunia.

TIM RISET CNBC INDONESIA

(pap/pap)
[Gambas:Video CNBC]


Pages

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular