Ketakpastian Pilpres Naik, Dow Futures Berbalik Turun 58 Poin

Arif Gunawan, CNBC Indonesia
04 November 2020 19:11
Trader Peter Tuchman works on the floor of the New York Stock Exchange, (NYSE) in New York, U.S., April 27, 2018. REUTERS/Brendan McDermid
Foto: REUTERS/Brendan McDermid

Jakarta, CNBC Indonesia - Kontrak berjangka (futures) indeks bursa Amerika Serikat (AS) pada perdagangan Rabu (4/11/2020) berbalik melemah, menyusul makin ketatnya pemilihan presiden (pilpres) AS.

Kontrak futures indeks Dow Jones Industrial Average melemah 58 poin (-0,2%), setelah sempat naik hingga 150 poin. Harga kontrak serupa indeks S&P 500 dan Nasdaq masih menguat, masing-masing sebesar 0,3% dan 1,9%.

"Menurut saya berita besar bagi pasar saat ini yang setidaknya masih terlihat dini adalah kemungkinan tak bakal ada bendera biru [kemenangan Biden], yang secara umum mendukung bagi pasar," tutur Mike Lewis, Direktur Pelaksana Barclays, kepada CNBC International.

Pelaku pasar mengkhawatirkan kemungkinan hasil pilpres yang berujung pada gugatan, karena bakal membuat pengambilan kebijakan penting dalam perekonomian menjadi tertunda, seperti misalnya stimulus tahap kedua.

Sebelumnya, kandidat presiden petahana Donald Trump menyatakan bahwa pihaknya bersiap-siap pesta besar, karena memenangkan semuanya, tetapi kemudian dibatalkan. "Kami akan ke Mahkamah Agung, kami meminta semua penghitungan suara dihentikan."

Kandidat presiden dari Partai Demokrat Joe Biden gagal meraup suara di North Carolina, tetapi unggul di Arizona. Negara bagian dengan suara yang mengambang seperti Michigan, Wisconsin dan Pennsylvania masih belum pasti dan perlu berhari-hari untuk menghitungnya.

Trump diproyeksikan memenangi Florida, Indiana, Kentucky, South Dakota, Arkansas, Alabama, North Dakota dan Ohio, menurut NBC News. Sementara itu, Biden diperkirakan memenangi Vermont, Delaware, Maryland Massachusetts, Colorado, New York, dan Virginia.

Di tengah situasi demikian, saham-saham sektor teknologi melesat seperti Facebook, Amazon, Apple, Netflix, Alphabet dan Microsoft, masing-masing sebesar 2%. Sementara itu, indeks dolar AS menguat 0,1% dan harga obligasi tenor 10 tahun menguat dengan imbal hasil di level 0,796%.

Kemarin indeks Dow Jones melesat lebih dari 500 poin menyusul spekulasi bahwa pilpres akan berjalan cepat tanpa pertikaian politik yang berarti. Indeks S&P 500 dan Nasdaq juga meroket, masing-masing sebesar 1%.

Secara historis sejak tahun 1960, lembaga riset Baird mencatat pelemahan indeks S&P 500 rata-rata 0,4% sehari setelah pilpres. Setahun setelah itu, baru kemudian indeks tersebut menguat rata-rata sebesar 8%.

Pelaku pasar juga memantau perebutan kursi Senat yang bakal meramu kebijakan politik. Sejauh ini, belum ada kejelasan apakah Partai Demokrat bakal menyapu bersih kursi di Senat.

TIM RISET CNBC INDONESIA


(ags/ags)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Dow Futures Naik Tipis, Bursa AS Berpeluang Dibuka Menyamping

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular