Trump Menyusul Biden, Bursa Eropa Melemah di Sesi Pembukaan

Arif Gunawan, CNBC Indonesia
04 November 2020 15:33
The German share price index DAX graph is pictured at the stock exchange in Frankfurt, Germany, September 10, 2018.    REUTERS/Staff
Foto: Bursa Frankfrut (REUTERS/Staff)

Jakarta, CNBC Indonesia - Bursa Eropa melemah pada sesi awal perdagangan Rabu (4/11/2020), di tengah ketatnya persaingan dalam pemilihan presiden (pilpres) Amerika Serikat (AS) yang memicu kekhawatiran akan kepastian politik pasca-pilpres.

Indeks Stoxx 600, yang berisi 600 saham unggulan di Eropa terkoreksi 1,2% dengan indeks saham sektor perbankan ambruk 3,3% memimpin koreksi indeks sektoral lainnya, kecuali indeks sektor layanan kesehatan.

Setengah jam kemudian koreksi indeks Stoxx surut menjadi 3,55 poin (-1%) ke 352,46. Indeks DAX Jerman drop 205,65 poin (-1,7%) ke 11.883,33 dan CAC Prancis melemah 52,7 poin (-1,1%) ke 4.752,88. Di sisi lain, indeks FTSE Inggris tertekan 43,3 poin (-0,75%) ke 5.743,46.

Hasil perolehan suara pilpres AS mulai dihitung, dengan hanya Alaska yang masih melakukan penghitungan suara. Presiden AS Donald Trump diproyeksikan memenangi negara bagian Ohio dan Florida, sedangkan mantan Wakil Presiden Joe Biden unggul di Arizona.

Trump pada Rabu telah mengklaim memenangi pilpres dan bersumpah akan maju ke Mahkamah Agung untuk mencegah penghitungan suara lebih lanjut. Perhatian kini tertuju ke Midwest, dengan hasil terakhir dari Michigan dan Wisconsin bakal menyusul pada Rabu, dan Pennsylvania pada Jumat.

Di tengah perkembangan tersebut, kontrak berjangka (futures) AS bergerak volatil pada Rabu, sempat menguat pada dini hari waktu setempat menyusul kemenangan Biden, kontrak futures AS berbalik melemah setelah Trump berhasil menyusul dan mengekor ketat.

Pasar saham Asia Pasifik terfokus pada emiten di bursa Hong Kong Alibaba yang bablas di perdagangan setelah pencatatan perdana saham (initial public offering/IPO) perusahaan afiliasinya yakni Ant Group disuspen karena persoalan regulasi.

Harga saham Alibaba, selaku pemilik 33% saham Ant group, ambles 6,2%. Koreksi terjadi setelah bank sentral China dan regulator keuangan merilis draf aturan baru yang membatasi bisnis micro-lending berbasis online, dan mempengaruhi kinerja Ant Group.

Di bursa Eropa, pelaku pasar akan memantau rilis kinerja keuangan BMW, Credit Agricole, serta Marks and Spencer, demikian juga dengan data Indeks Manajer Pembelian (purchasing managers' index/PMI) per Oktober untuk kawasan zona euro.

TIM RISET CNBC INDONESIA


(ags/ags)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Nah Lho! Mayoritas Bursa Global Cerah, Cuma IHSG Anjlok Parah

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular