
Buyback Rp 1,3 T, Saham Induk SCTV Malah Ambruk!

Jakarta, CNBC Indonesia - Saham emiten pengelola dua stasiun televisi SCTV dan Indosiar, PT Surya Citra Media Tbk (SCMA) ditutup melemah 1% ke level 1.485 pada perdagangan sesi 1 hari ini. Jelang penutupan sesi II, saham SCMA masih minus 1,67% di posisi Rp 1.475/saham.
Padahal, data BEI mencatat, SCMA sempat melesat 2% ke level Rp 1.525/saham setelah beberapa menit perdagangan hari ini dibuka.
Hal ini terjadi setelah perusahaan melakukan pembelian saham kembali atau buyback yang diumumkan pada Senin (2/10/2020) lalu. SCMA melakukan buyback saham senilai Rp 1,33 triliun.
"Realisasi buyback tersebut dilaksanakan pada periode 5 Desember 2018 sampai dengan 31 Oktober 2020 sebanyak 1,22 miliar saham perseroan atau setara 8,25% dari modal disetor perseroan," kata Sekretaris Perusahaan SCMA, Gilang Iskandar, dalam pengumumannya, di BEI, dikutip Rabu (4/11).
Gilang melanjutkan, buyback ini dapat direalisasikan karena sebelumnya perseroan sudah mendapat persetujuan dari pemegang saham dalam Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) pada 5 Desember 2018.
Jumlah yang dibeli kembali tidak melebihi 20% dari jumlah modal disetor, dengan ketentuan paling sedikit saham yang beredar adalah 7,5% dari modal disetor dan ditempatkan dalam perusahaan harus tetap dimiliki masyarakat. Jumlah ini juga dengan memperhitungkan saham treasuri eksisting.
Dana senilai Rp 1,33 triliun yang disiapkan ini berasal dari kas internal perusahaan, tidak termasuk biaya transaksi, biaya perantara pedagang efek dan biaya lainnya yang berkaitan dengan aksi korporasi tersebut.
Perusahaan menegaskan bahwa penggunaan kas internal untuk membiayai Pembelian Kembali Saham tersebut tidak akan menyebabkan kekayaan bersih perusahaan menjadi lebih kecil dari jumlah modal ditempatkan dan disetor penuh ditambah cadangan wajib yang telah disisihkan.
Adapun saat ini perusahaan telah melakukan penyisihan cadangan wajib sebagaimana diatur dalam Undang-Undang No. 40 Tahun 2007 tentang Perseroan Terbatas.
"Pembelian Kembali Saham Perseroan akan dilakukan pada harga yang dianggap baik dan wajar oleh Direksi Perseroan dengan memperhatikan peraturan perundang-undangan yang berlaku," tulis keterbukaan tersebut.
Adapun sepanjang tahun ini, kinerja saham SCMA naik 4,26% dan pada penutupan perdagangan akhir pekan lalu Selasa (27/10/2020) saham perusahaan ditutup pada Rp 1.495/saham.
Dalam sebulan terakhir, saham SCMA naik 25%, dan 6 bulan terakhir melesat 72%. Dalam 3 tahun terakhir, saham SCMA minus 36%.
TIM RISET CNBC INDONESIA
(chd/chd)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Emiten Eddy Sariaatmadja Ini Cetak Laba Rp 1,35 T Pada 2021