Waspada! Volatilitas Bursa RI Meningkat Jelang Pilpres AS

Monica Wareza, CNBC Indonesia
03 November 2020 08:41
President Donald Trump and Democratic presidential candidate former Vice President Joe Biden participate in the final presidential debate at Belmont University, Thursday, Oct. 22, 2020, in Nashville, Tenn. (Jim Bourg/Pool via AP)
Foto: Debat Calon Presiden AS antara Donald Trump dari Partai Republik dan lawannya Joe Biden dari Partai Demokrat. (Jim Bourg/Pool via AP)

Jakarta, CNBC Indonesia - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ditutup di zona merah, turun 0,26% di level 5.115,12 pada perdagangan Senin (2/11/20).

Data perdagangan mencatat, investor asing melakukan aksi jual bersih (net sell) sebanyak Rp 527 miliar di pasar reguler dengan nilai transaksi menyentuh Rp 9,6 triliun.

Untuk perdagangan hari ini, Selasa (3/11), Pilarmas Investindo Sekuritas menyebutkan pelaku pasar harap-harap cemas menantikan prosesi pemilihan presiden Amerika Serikat yang akan berlangsung hari ini waktu setempat, 3 November.

Pemilihan Presiden Amerika akan memberikan tolok ukur sejauh mana pergerakan aliran dana akan terjadi di seluruh dunia. Paling penting bagi Indonesia adalah sosok presiden AS yang dapat mendorong capital inflow untuk mendukung pasar keuangan dan foreign direct investment (FDI) mengalami peningkatan.

Pelaku pasar juga mencermati hasil pertemuan bank sentral AS, The Fed, pada Kamis (5/11/2020) nanti. The Fed sejauh ini masih memperkirakan tingkat suku bunga masih akan berada mendekati nol untuk waktu 3 tahun mendatang.

Artha Sekuritas mengungkapkan pada perdagangan hari ini ada potensi penguatan IHSG dengan didorong oleh rilis data laporan keuangan kuartal ketiga tahun ini. Selain itu, penguatan bakal didukung rilis data manufaktur yang cukup baik dibandingkan ekspektasi.

Namun, pergerakan diperkirakan akan volatil mengingat akan dilaksanakannya pemilu presiden AS.

Dalam pilpres AS, Joe Biden berpasangan dengan cawapres Kamala Harris dari Demokrat, akan menantang Donald Trump dan cawapresnya Mike Pence dari Republik.

Volatilitas pasar sudah mulai terjadi pada perdagangan saham AS pada perdagangan kemarin. Reliance Sekuritas Indonesia menyebutkan Chicago Board Options Exchange's Volatility Index atau indeks pengukur ketakutan mengalami peningkatan.

Meski demikian Wall Street mengalami rebound dari pekan terburuk sejak Maret karena investor banyak menempatkan dananya pada sektor energi, material, dan industri jelang pilpres dilaksanakan.

Secara teknikal IHSG bergerak melemah tertahan di level support Moving Average 50 hari setelah berhasil whipsaw di level support Moving Average 20 hari. Pergerakan berpotensi membentuk pola flag pattern dengan konfirmasi upper bound di kisaran Moving Average 200 di level 5.140-an.

Indikator Stochastic terkonsolidasi, namun masih diwarnai momentum positif sehingga diperkirakan IHSG berpotensi menguat.

Indeks hari ini diprediksi akan bergerak di kisaran support (batas bawah) 5.100 dan resisten (batas atas) di 5.188.


(tas/tas)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Jokowi Disuntik Vaksin Corona, Bursa RI Siap-siap ke 6.500

Tags


Related Articles
Recommendation
Most Popular