Bursa Eropa Bergerak Variatif pada Sesi Awal Perdagangan

Arif Gunawan, CNBC Indonesia
02 November 2020 16:00
A monitor is pictured for the official share trading Siemens Healthineers start following an initial public offering  (IPO) at the trading floor of Frankfurt’s stock exchange in Frankfurt Germany, March 16, 2018. REUTERS/Kai Pfaffenbach
Foto: REUTERS/Kai Pfaffenbach

Jakarta, CNBC Indonesia - Mengawali November, bursa Eropa bergerak variatif pada sesi awal perdagangan Senin (2/11/2020), menyusul ketakpastian jelang pemilihan presiden (pilpres) di Amerika Serikat (AS) dan kabar kebijakan melawan penyebaran Covid-19.

Indeks Stoxx 600, yang berisi 600 saham unggulan di Eropa bergerak menyamping, alias flat, ke 342,26. Indeks DAX Jerman naik 8,05 poin (+0,07%) ke 11.564,53 dan CAC Prancis susut 8,1 poin (-0,2%) ke 4.586,11. Di sisi lain, indeks FTSE Inggris turun 10,64 poin (-0,2%) ke 5.566,63.

Pelaku pasar berfokus pada pilpres AS dan perkembangan pandemi corona yang memicu kebijakan ketat di negara-negara Eropa. Pasar kontrak berjangka (futures) indeks saham AS flat pada Minggu di tengah kenaikan kecemasan seputar efek pandemi terhadap ekonomi global.

Pemerintah Inggris pada Sabtu mengumumkan karantina wilayah (lockdown) tingkat nasional, menjadi yang pertama di Eropa memberlakukan kebijakan ketat tersebut dalam skala nasional. Kebijakan tersebut bakal berlaku efektif pada Kamis untuk menekan lonjakan penyebaran virus.

Kekhawatiran juga menerpa mengenai hasil pilpres AS karena jika tidak ada pemenang tunggal yang dominan maka bisa menunda pembahasan stimulus fiskal untuk mendongkrak laju perekonomian nasional.

Polling terbaru dari NBC News/Wall Street Journal menunjukkan bahwa mantan Wakil Presiden Joe Biden sebagai calon penantang dari Partai Demokrat mengungguli calon presiden petahana Donald Trump di hari terakhir jelang pemungutan suara.

Mayoritas responden dalam polling tersebut kecewa dengan penanganan Trump atas pandemi corona dan arah kebijakan pemerintah AS ke depannya.

Di Asia, mayoritas bursa saham menguat menyusul rilis Indeks Manajer Pembelian (Purchasing Managers' Index/PMI) sektor manufaktur China versi Caixin/Markit yang berada di angka 53,6 per Oktober. Melampaui proyeksi dalam polling Reuters yang berujung pada angka 53, ini merupakan pertumbuhan bulanan PMI yang keenam untuk Negeri Panda.

Pelaku pasar di Eropa masih memantau rilis kinerja keuangan Ryanair pada hari ini, dan data PMI manufaktur zona euro pre Oktober.

TIM RISET CNBC INDONESIA


(ags/ags)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Nah Lho! Mayoritas Bursa Global Cerah, Cuma IHSG Anjlok Parah

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular