Akibat Covid-19, Laba Bersih Credit Suisse Ambles 38%

Syahrizal Sidik, CNBC Indonesia
29 October 2020 17:45
FILE PHOTO: The logo of Swiss bank Credit Suisse is seen at a branch in Winterthur, Switzerland November 2, 2017. REUTERS/Arnd Wiegmann
Foto: REUTERS/Arnd Wiegmann

Jakarta, CNBC Indonesia - Perusahaan bank investasi asal Swiss, Credit Suisse, mencatatkan penurunan laba bersih sebesar 38% pada periode kuartal ketiga tahun ini. Penurunan laba bersih ini imbas dari fluktuasi nilai tukar dan pandemi virus Corona.

CNBC International melaporkan, Credit Suisse mencatat perolehan laba bersih sebesar 1,16 miliar franc Swiss. Sedangkan, laba bersih yang yang dapat diatribusikan kepada pemegang saham mencapai 546 juta franc Swiss ($ 600 juta), di bawah perkiraan para analis 679 juta franc Swiss.

"Ini menandai penurunan 38% dari laba bersih pada kuartal ketiga tahun lalu, meskipun selama periode tersebut didukung oleh penjualan platform dana InvestLab ke Allfunds Group," tulis laporan CNBC, Kamis (29/10/2020).

Thomas Gottstein, CEO Credit Suisse menyatakan, meskipun pandemi Covid-19 dan tekanan valuta asing yang signifikan karena franc Swiss yang kuat, kinerja perseroan dalam dalam sembilan bulan pertama tahun ini tetap kuat.

Pendapatan bersih di divisi perbankan investasi Credit Suisse naik 11% pada kuartal ketiga dari tahun lalu, karena kondisi pasar yang konstruktif dan aktivitas klien yang lebih tinggi, terutama di Asia.

Penjualan pendapatan tetap dan pendapatan perdagangan tumbuh sebesar 10% secara tahunan, sementara penjualan ekuitas dan pendapatan perdagangan meningkat 5%.

Namun, dalam divisi manajemen kekayaan (wealth management), meski pendapatan berbasis transaksi masih cukup baik diimbangi oleh pendapatan jasa dan bunga bersih yang lebih rendah.

"Kami berharap dapat terus menghasilkan peningkatan aktivitas transaksional dan perdagangan, baik di manajemen kekayaan dan bisnis perbankan investasi, karena klien kami menanggapi ketidakpastian makroekonomi," kata bank dalam sebuah pernyataan.

Credit Suisse menambahkan bahwa pihaknya berencana untuk membayar tahap kedua dari dividen 2019 dan melanjutkan program pembelian kembali saham (buyback) pada Januari, dengan tujuan untuk membeli kembali antara 1 hingga 1,5 miliar franc Swiss saham selama setahun penuh.


(dob/dob)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Credit Suisse Rugi USD 4,7 Miliar akibat Margin Call

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular