
Dipicu Wall Street Bursa Asia Merah, Untung IHSG Libur

Jakarta, CNBC Indonesia - Bursa saham domestik libur panjang pekan ini karena ada cuti bersama dan peringatan hari Maulid Nabi Muhammad SAW yang jatuh hari ini, Kamis (29/10/2020). Jika hari ini pasar keuangan Tanah Air buka, niscaya akan kebakaran terutama saat awal lonceng pembukaan berbunyi.
Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ditutup terkoreksi 0,3% pada Selasa (27/10/2020). Meski berakhir di zona merah, investor asing tercatat membukukan aksi beli bersih di seluruh pasar dengan nilai sebesar Rp 108,2 miliar. Di pasar reguler asing mencatatkan aksi jual bersih senilai Rp 22,52 miliar.
Itu adalah posisi terakhir IHSG untuk pekan ini. Pasar modal hanya buka dua hari perdagangan saja dari normalnya lima hari. Jika dihitung sejak awal libur, sampai hari ini bursa sudah libur dua hari.
Namun jika hari ini bursa saham domestik buka, nasib apes kemungkinan besar menghampiri IHSG. Semua ini berawal dari Wall Street. Dini hari tadi, tiga indeks saham utama Paman Sam berakhir di zona merah dengan koreksi yang signifikan.
Indeks Dow Jones Industrial Average (DJIA) drop 3,4%. Untuk indeks yang lebih luas yakni S&P 500 anjlok 3,5%. Sementara itu Nasdaq Composite memimpin pelemahan dengan koreksi sebesar 3,7%.
Kasus infeksi Covid-19 di AS telah meningkat dengan rekor rata-rata harian mencapai 71.832 selama seminggu terakhir. Sementara itu, jumlah pasien rawat inap terkait virus corona naik lebih dari 5% di berbagai negara bagian, menurut data dari Proyek Pelacakan Covid.
Lonjakan kasus infeksi Covid-19 baru-baru ini telah menyebabkan beberapa negara menerapkan kembali kebijakan social distancing. Di AS, negara bagian Illinois telah memerintahkan Chicago untuk menutup tempat makan dalam ruangan.
Kasus juga meningkat tajam di seluruh Eropa. Di Eropa, pejabat Jerman menyetujui lockdown parsial selama empat minggu, sementara pemerintah Prancis memberlakukan pembatasan nasional baru hingga 1 Desember.
Di saat prospek perekonomian mulai kembali bersemi, kasus infeksi virus Corona justru meningkat lagi dan membuat prospek perekonomian global menjadi suram lagi. Lockdown pun kembali booming.
Namun AS sebagai kiblat kapitalisme justru masih berjibaku dengan perbedaan pendapat soal stimulus ekonomi lanjutan untuk mendongkrak perekonomian yang luluh lantak akibat Covid-19.
Menambah ketidakpastian ada pemilu AS yang sudah semakin dekat. Tanggal 3 November nanti AS bakal menggelar pesta demokrasi yang hanya berlangsung empat tahun sekali. Jelang pemilu banyak pihak yang meramal pergerakan pasar keuangan akan lebih volatil.
Adanya berbagai risiko yang membuat investor cemas ini tercermin dari kenaikan indeks volatilitas versi CBOE. Indeks Volatilitas CBOE (VIX), yang dikenal di Wall Street sebagai "pengukur ketakutan" pasar, melonjak di atas 40 dan mencapai level tertinggi sejak 15 Juni.
Wall Street yang ditutup dengan kebakaran hebat semalam membuat bursa Asia yang buka hari ini terbenam di zona merah. Bahkan semua bursa saham Asia Pasifik kompak jatuh ke zona koreksi.
Pada 10.20 WIB, indeks Shang Hai Composite drop 0,09%. Indeks Hong Kong yakni Hang Seng ambles 1,13%. Kemudian indeks Strait Times Singapura turun 0,82%. Paling parah ada indeks saham acuan Korea Selatan yaitu Kospi yang anjlok sampai 1,7%.
Melihat realitas tersebut, niscaya IHSG juga ikut kebakaran hari ini, kalau pasarnya buka. Untungnya pasar libur. Namun libur panjang juga perlu diwaspadai.
Apabila koreksi pasar keuangan global terus terjadi sampai akhir pekan, bisa-bisa IHSG kebakaran hebat saat buka minggu depan karena ada akumulasi risiko dan sentimen negatif yang berkembang. Amit-amit!
TIM RISET CNBC INDONESIA
(twg/twg)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Mengekor Wall Street & Bursa Asia, IHSG Koreksi Hampir 2%
