Gak Sabar Trading Lagi? Yuk Cermati Sentimen IHSG Pekan Depan

dob, CNBC Indonesia
28 October 2020 19:05
Ilustrasi Bursa Efek Indonesia, Jumat 28/2/2020 (CNBC Indonesia/Tri Susilo)
Foto: Ilustrasi Bursa Efek Indonesia, Jumat 28/2/2020 (CNBC Indonesia/Tri Susilo)

Jakarta, CNBC Indonesia - Kalangan pelaku pasar sudah mengantisipasi pergerakan harga di pasar saham (price in) pekan depan menjelang diumumkannya rilis pertumbuhan ekonomi kuartal ketiga yang menurut konsensus akan kontraksi 1,5%.

Menurut Senior Vice President Research Kanaka Hita Solvera, Janson Nasrial pada perdagangan usai libur panjang pada pekan Senin pekan depan, Indeks Harga Saham Gabungan masih memiliki kesempatan menguji level resistance di level 5.200 - 5.250.

Janson menilai, kalangan pelaku pasar sebetulnya telah memprediksi ekonomi Indonesia akan kembali terkontraksi di triwulan ketiga tahun ini. Namun, yang dilihat investor saat ini tidak membandingkan pertumbuhan ekonomi secara tahunan (year on year), melainkan pertumbuhan ekonomi secara kuartalan yang menunjukkan perbaikan.

"Market sudah mem-price in kan penurunan GDP di Q3, tetapi yang dilihat investor improvement secara kuartal ke kuartal, kita tidak bisa melihat secara yoy. Jadi sebenarnya overall sentimen internal tidak seburuk yang diekspektasikan," kata Janson, dalam wawancara dengan CNBC Indonesia, Rabu (28/10/2020).

Sentimen lainnya, dari dalam negeri yang juga menjadi katalis penggerak IHSG ialah kasus positif virus Corona di Indonesia yang secara harian relatif bergerak mendatar dalam sepekan terakhir. Bahkan, pada tiga hari terakhir menunjukkan penurunan kasus dari 4.500 ke arah 3.200 sampai 3.400 kasus positif harian. "Ini merupakan internal sentimen yang positif menguji resistance berikutnya," paparnya lagi.

Di sisi lain, laporan kinerja keuangan beberapa bank BUKU IV dan konglomerasi lainnya sudah menunjukkan tanda-tanda perbaikan pada triwulan ketiga jika dibandingkan sebelumnya.

Di sisi lain, kata Janson, yang menjadi sumber kekhawatiran investor justru datang dari luar negeri mengenai Pemilihan Presiden Amerika Serikat. Jika Pilpres terjadi perdebatan antara petahana, Donald Trump dan penantangnya, Joe Biden maka diperkirakan IHSG akan ikut terjerembab di bawah level 5.070. "Mudah-mudahan pilpres AS berlangsung damai," katanya.

Sebagai gambaran, pada Selasa kemarin, IHSG ditutup di zona merah 0,30% ke level 5.128,22 menjelang libur panjang cuti bersama dan perayaan Maulid Nabi Muhammad. Data perdagangan mencatat, nilai transaksi mencapai Rp 8,54 triliun dengan aksi beli bersih investor asing sebesar Rp 108,24 miliar.


(dob/dob)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article IHSG Balas Dendam, tapi Apa Kuat ke 7.000 Lagi?

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular