Prancis Dikabarkan Jajaki Lockdown, Bursa Eropa Tertekan

Arif Gunawan, CNBC Indonesia
28 October 2020 17:53
A trader works as screens show market data at CMC markets in London, Britain, December 11, 2018. REUTERS/Simon Dawson
Foto: Seorang pedagang bekerja sebagai layar menunjukkan data pasar di pasar CMC di London, Inggris, 11 Desember 2018. REUTERS / Simon Dawson

Jakarta, CNBC Indonesia - Bursa Eropa terpelanting pada sesi awal perdagangan Rabu (28/10/2020), menyusul kenaikan kasus corona di Benua Biru di tengah ketakpastian seputar hasil pemilihan presiden Amerika Serikat (AS).

Indeks Stoxx 600, yang berisi 600 saham unggulan di Eropa, ambrol 1,4% pada pembukaan. Indeks sektor otomotif tertekan 2,7% menjadi pemimpin koreksi.

Dua jam kemudian, koreksi Stoxx 600 berlanjut menjadi 6,3 poin (-1,8%) ke 346,31. Indeks DAX Jerman turun 326,95 poin (-2,7%) ke 11.736,62 dan CAC Prancis drop 115 poin (-2,4%) ke 4.615,68. Di sisi lain, indeks FTSE Inggris turun 79,4 poin (-1,4%) ke 5.649,57.

Kenaikan kasus Covid-19 masih menjadi perhatian utama pelaku pasar di Eropa dan AS dalam beberapa hari terakhir, yang memicu pengetatan aktivitas masyarakat di banyak negara Eropa. Bahkan, beberapa laporan menyebutkan bahwa Prancis menjajaki peluang karantina wilayah (lockdown) nasional untuk mencegah penyebaran.

China juga melaporkan kenaikan kasus Covid-19 sehingga menyentuh level tertinggi dalam dua bulan terakhir, sedangkan AS melihat kenaikan kasus di Midwest. Bursa Asia Pasifik bergerak variatif karena investor masih memantau virus, sedangkan kontrak futures indeks saham AS bergerak melemah.

Kabar buruk muncul dari pengembangan vaksin, setelah Pfizer menyebutkan bahwa pengembangan tahap akhir bersama perusahaan farmasi Jerman BioNTech kemungkinan tak bakal tercapai sebelum 3 November. Bahkan, pejabat Uni Eropa sebagaimana dikutip Reuters mengatakan bahwa vaksin kemungkinan tak bakal tersedia hingga 2022.

Presiden AS Donald Trump pada Selasa mengakui bahwa tak akan ada stimulus baru pandemi sampai dengan pilpres nanti, karena Gedung Putih dan Partai Demokrat belum mencapai kesepakatan sampai sekarang.

Dari sisi pendapatan, Deutsche Bank pada Rabu melaporkan laba bersih senilai 182 juta euros (US$ 214 juta) pada kuartal ketiga, atau melampaui ekspektasi bahwa kinerjanya akan berbalik menguat menjadi laba akibat krisis pandemi.

TIM RISET CNBC INDONESIA


(ags/ags)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Nah Lho! Mayoritas Bursa Global Cerah, Cuma IHSG Anjlok Parah

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular