Internasional

Stimulus Raksasa AS Gak Jelas, Wall Street Galau

sef, CNBC Indonesia
28 October 2020 06:45
FILE -In this June 16, 2020 file photo, a sign for a Wall Street building is shown in New York. Earnings reporting season is about to get underway for big companies, and the forecasts are grim. Wall Street expects S&P 500 companies to report profits plunged by the most since the depths of the Great Recession during the second quarter. Earnings reports tend to matter deeply to investors because stock prices track the path of earnings over the long term.   (AP Photo/Mark Lennihan, File)
Foto: Wall Street (AP/Mark Lennihan)

Jakarta, CNBC Indonesia - Bursa saham Amerika Serikat (AS), Wall Street ditutup 'mix' Selasa (27/10/2020). Meski demikian, sebagian masih berada di zona merah, setelah turun tajam Senin (26/10/2020).

Dow Jones Industrial Average masih merosot 0,8% ke 27.463,19 sedangkan S&P turun 0,3% ke 3.390,68. Nasdaq berada di zona hijau di mana indeks naik 0,6% ke 11.413,35.



Kenaikan kasus harian baru corona (Covid-19) di AS mengkhawatirkan investor. Belum lagi, corona meningkat di seluruh Eropa, di mana pemerintah memberlakukan aturan pembatasan baru.

Mundurnya ketok palu stimulus ekonomi AS juga memengaruhi. Presiden AS Donald Trump mengatakan Kongres akan menyetujui paket penyelamatan pandemi itu setelah 3 November.



"Kemunduran yang kita lihat adalah karena langkah risk-off akibat paket stimulus yang sekarang dikesampingkan," kata kepala strategi pendapatan tetap di Wisdom Tree Investments Kevin Flanagan, seraya menyebut ini membuat investor kecewa.

Sementara itu, data kepercayaan konsumen AS di bulan Oktober tertinggal dari ekspektasi analis.

"Penilaian konsumen terhadap kondisi saat ini membaik sementara ekspektasi menurun, terutama didorong oleh melemahnya prospek pekerjaan jangka pendek," kata Direktur Senior Indikator Ekonomi The Conference Board Lynn Franco dikutip dari AFP.

Di antara individu emiten, saham Xilink melonjak paling signifikan 8,6%. Ini terjadi pascaperusahaan mencapai kesepakatan untuk diakuisisi oleh pembuat chip saingan, AMD, senilai US$ 35 miliar.


(sef/sef)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Trio Inflasi-Resesi-Fed Biang Kerok, Wall Street Kebakaran!

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular