
Bursa Eropa Terseret Arus Koreksi, Melemah 0,4% di Pembukaan

Jakarta, CNBC Indonesia - Bursa Eropa terseret tren koreksi pada sesi awal perdagangan Selasa (27/10/2020), menyusul kenaikan kasus corona di Benua Biru di tengah rilis kinerja keuangan emiten kelas kakap.
Indeks Stoxx 600, yang berisi 600 saham unggulan di Eropa, tertekan 0,4% pada pembukaan, setelah sempat dibuka menguat. Indeks sektor komoditas dasar tertekan 1,4% menjadi pemimpin koreksi, sedangkan indeks saham sektor perbankan menjadi pengangkat indeks dengan reli 1,3%.
Sejam kemudian, koreksi Stoxx 600 surut menjadi 2,65 poin (-0,7%) ke 353,3. Indeks DAX Jerman turun 83,7 poin (-0,7%) ke 12.093,52 dan CAC Prancis drop 70,6 poin (-1,5%) ke 4.745,55. Di sisi lain, indeks FTSE Inggris turun 32,95 poin (-0,6%) ke 5.759,06.
Koreksi terjadi setelah kasus corona global meningkat pada Senin di beberapa negara utama Eropa, dan tertundanya potensi pencairan stimulus Amerika Serikat (AS). Pelemahan juga menimpa bursa utama di kawasan Asia Pasifik.
AS, Rusia, dan Prancis mencatatkan kenakan kasus Covid-19 dalam beberapa hari terakhir, sedangkan Inggris memperpanjang kategori terberat pengawasan Covid-19. Kanselir Jerman Angela Merkel mengingatkan bahwa Jerman kian kesulitan mengendalikan virus.
Namun ada harapan bahwa vaksin segera ditemukan. Raksasa farmasi Inggri AstraZenec pada Senin mengatakan bahwa vaksin potensial yang dikembangkannya telah memproduksi respons kekebalan tubuh untuk relawan dewasa berusia muda dan tua.
Indeks sektor teknologi di Eropa anjlok 7,4% setelah SAP, raksasa produsen piranti lunak Jerman mengingatkan bahwa pelaku usaha menahan belanja mereka, sehingga mereka memangkas proyeksi laba bersih dan pendapatan untuk tahun ini.
Di AS, Ketua DPR Nancy Pelosi menegaskan bahwa masih ada peluang kesepakatan stimulus dengan Menteri Keuangan Steven Mnuchin dicapai sebelum pemilihan presiden (pilpres) pada Selasa, meski masih ada perbedaan pendapat yang harus diselesaikan.
Terka Brexit, Inggris mengingatkan bahwa waktu kian mepet bagi kepala negosiator Uni Eropa Michel Barnier untuk melanjutkan perundingan, karena kedua belah pihak masih memiliki perbedaan mendasar mengenai kesepakatan perdagangan hingga akhir tahun ini.
Santander pada Selasa memprediksi akan ada perbaikan laba inti 2020 dan pihaknya melaporkan pertumbuhan laba bersih kuartal III-2020 secara tahunan. Saham bank asal Spanyol itu melompat 4,4% di awal perdagangan. Saham HSBC juga melonjak 5,6% menyusul kinerja kuartal III-2020.
TIM RISET CNBC INDONESIA
(ags/ags)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Nah Lho! Mayoritas Bursa Global Cerah, Cuma IHSG Anjlok Parah