Duh, Laba HSBC Kuartal III Anjlok 46%

Jakarta, CNBC Indonesia - Perusahaan perbankan investasi Hongkong and Shanghai Banking Corporation (HSBC) melaporkan penurunan laba pasca pajak pada kuartal III sebesar 46%. Penurunan laba terjadi akibat pandemi virus corona (Covid-19) dan menegangnya hubungan antara China dan Amerika Serikat.

Pemberi pinjaman yang berfokus pada Asia ini sedang melakukan perombakan di seluruh dunia, yang bertujuan untuk memangkas sekitar 35.000 pekerjaan pada tahun 2022 mendatang.

Baca: Sah! Korea Selatan Resesi Beneran

"Kami mempercepat transformasi Grup, memindahkan fokus kami dari lini bisnis yang sensitif suku bunga ke bisnis yang menghasilkan biaya, dan selanjutnya mengurangi biaya operasional kami," kata kepala eksekutif Noel Quinn dalam pernyataan, dikutip dari AFP.

Dalam pernyataan tersebut, Quinn juga memaparkan laporan laba setelah pajak untuk kuartal III mencapai US$ 2 miliar dengan pendapatan turun 11% menjadi US$ 11,9 miliar. Ia menggambarkan angka terbaru sebagai "hasil yang menjanjikan dengan latar belakang dampak lanjutan dari Covid-19 pada ekonomi global.

Dalam enam bulan pertama tahun 2020, laba pasca pajak HSBC turun 69%, yang berarti hasil kuartal ketiga adalah sesuatu yang lebih baik karena beberapa negara ekonomi besar melonggarkan beberapa aturan pembatasan untuk menekan angka penyebaran virus corona.

Tetapi seperti banyak bank lain, default di antara klien meningkat. HSBC mengatakan kerugian kredit yang diharapkan telah meningkat menjadi US$ 13,7 miliar pada September dibandingkan dengan US$ 8,7 miliar pada akhir tahun lalu, tepat sebelum pandemi dimulai.

(sef/sef)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Duh! Laba HSBC Anjlok 65% Gegara Corona