Kemarin Dibanting, Dolar Singapura Balik Naik ke Rp 10.780

Putu Agus Pransuamitra, CNBC Indonesia
27 October 2020 14:12
FILE PHOTO: A Singapore dollar note is seen in this illustration photo May 31, 2017. REUTERS/Thomas White/Illustration/File Photo
Foto: Dolar Singapura (REUTERS/Thomas White)

Jakarta, CNBC Indonesia - Nilai tukar dolar Singapura menguat melawan rupiah pada perdagangan Selasa (27/10/2020) setelah melemah cukup tajam awal pekan kemarin. Sentimen pelaku pasar yang memburuk membuat rupiah tertekan pada perdagangan hari ini

Pada pukul 13:25 WIB, SG$ 1 setara Rp 10.780,18, dolar Singapura menguat 0,32% di pasar spot, melansir data Refinitiv. Kemarin, mata uang Negeri Merlion ini melemah 0,41%, menjadi pelemahan harian terbesar sejak 6 Oktober lalu, dan berada di level terlemah sejak 1 September.

Namun kondisi berbalik, dolar Singapura malah melesat hari ini akibat memburuknya sentimen pelaku pasar yang membuat rupiah tertekan.

Sentimen pelaku pasar memburuk akibat peningkatan jumlah kasus pandemi penyakit virus corona (Covid-19) di AS dan Eropa. Saat sentimen pelaku pasar memburuk, aset berisiko dengan imbal hasil tinggi seperti rupiah akan cenderung dihindari.

Memburuknya sentimen pelaku pasar tercermin dari bursa saham AS (Wall Street) yang terjun bebas kemarin, indeks Dow Jones ambrol lebih dari 2%, mencatat hari terburuk sejak awal September.

Selain itu, ketika pasar dalam negeri libur nanti, AS akan merilis data produk domestik bruto (PDB) AS yang diprediksi tumbuh hingga 31,9%, Artinya Negeri Paman Sam akan lepas dari resesi setelah 2 kuartal sebelumnya PDB berkontraksi 31,4% dan 5%.

Kemudian pekan depan akan ada pemilihan presiden (pilpres) AS pada 3 November waktu setempat, yang tentunya memberikan ketidakpastian di pasar. Kemudian masalah stimulus fiskal di AS yang sepertinya tidak akan cair sebelum pilpres selesai. Serta data PDB Indonesia kuartal III-2020 yang akan dirilis pekan depan, dan menunjukkan seberapa dalam resesi yang terjadi.

Faktor-faktor tersebut membuat pelaku pasar sepertinya akan menahan diri atau wait and see, sehingga kurang menguntungkan bagi rupiah.

TIM RISET CNBC INDONESIA


(pap/pap)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Bukan Rupiah, Juara Asia Semester I-2020 Adalah Peso Filipina

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular