
Harga CPO Dekati RM 3.000/ton, Ternyata Ini Pengereknya

Jakarta, CNBC Indonesia - Harga minyak sawit mentah (crude palm oil/CPO) Negeri Jiran cenderung menguat pada perdagangan hari ini, Kamis (22/10/2020) setelah mengalami apresiasi kemarin.
Pada 10.25 WIB, harga CPO untuk kontrak pengiriman Januari 2021 di Bursa Malaysia Derivatif Exchange mengalami kenaikan 22 ringgit ke RM 2.910/ton atau menguat 0,76%.
Kemarin, harga CPO menguat 1,1% dan ditutup di RM 2.888/ton. Kenaikan harga CPO merespons prospek kenaikan ekspor yang terjadi di tengah ancaman penurunan produksi akibat fenomena iklim La Nina.
Fenomena La Nina membawa konsekuensi adanya kenaikan curah hujan dan berpotensi menimbulkan banjir. Ketika banjir terjadi tentu aktivitas pemanenan dapat terganggu dan output bisa tertekan.
La Nina diperkirakan bakal melanda kawasan tropis pasifik terutama di Indonesia dan Malaysia sebagai produsen terbesar kelapa sawit dunia mulai Oktober sampai akhir tahun. Hujan lebat masih akan berlanjut sampai setidaknya Februari tahun depan.
Selain fenomena La Nina yang bisa memicu banjir, pelaku pasar juga mengantisipasi adanya kekurangan tenaga kerja di sektor perkebunan sawit terutama di Malaysia yang menerapkan pembatasan mobilitas publik ketat untuk menekan penyebaran wabah Covid-19.
Namun, curah hujan yang tinggi ini akan meningkatkan produksi Malaysia dan Indonesia untuk tahun pemasaran 2020/21. Sebagai informasi, tahun pemasaran dihitung dari Oktober sampai September.
Refinitiv memperkirakan, untuk periode 2020/21, output Malaysia diperkirakan naik 2% dibanding tahun sebelumnya ke 19,7 juta ton. Sementara untuk Indonesia output-nya diproyeksikan bakal naik 7% ke 48,2 juta ton.
"Harga minyak sawit mentah masih berada di jalur penguatan sebagai akibat dari kenaikan harga minyak untuk konsumsi, kenaikan permintaan di bulan Oktober dan ekspektasi produksi yang lebih rendah secara lokal" kata Marcello Cultrera, manajer penjualan institusi di Phillip Futures, mengutip Reuters.
Data surveyor kargo menunjukkan bahwa ekspor minyak sawit Malaysia pada periode 1-20 Oktober naik 4% dari bulan sebelumnya. Ekspor CPO disebut naik setelah mengalami kontraksi 2% pada 15 hari pertama bulan ini.
Berdasarkan survei AmSpec Agri Malaysia, ekspor 20 hari bulan Oktober tercatat mencapai 1.084.701 ton dan lebih tinggi dibanding periode yang sama bulan September lalu sebesar 1.040.085 ton.
Cultrera menambahkan data yang diperoleh dari pabrik penggilingan sawit menunjukkan produksi drop 10% pada periode 1-20 Oktober dibanding periode yang sama bulan sebelumnya.
Refinitiv meramal harga CPO berjangka bakal berada di kisaran RM 2.700 - RM 2.900 per tonnya pada kuartal keempat tahun ini.
TIM RISET CNBC INDONESIA
(twg/twg)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Hore! Harga CPO Sudah di Atas RM 3.300/ton, Siap ke RM 3.500?