
Sentimen Mixed, Bursa Eropa Bergerak Variatif di Sesi Awal

Jakarta, CNBC Indonesia - Bursa Eropa bergerak variatif pada sesi awal perdagangan Selasa (20/10/2020), menyusul kabar disepakatinya batas akhir stimulus fiskal AS di tengah kekhawatiran seputar penyebaran virus Covid-19.
Indeks Stoxx 600, yang berisi 600 saham unggulan di Eropa, relatif tak berubah pada pembukaan, dengan pergerakan variatif (mixed) indeks sektoral dan bursa di kawasan Benua Biru.
Sejam kemudian, reli Stoxx 600 tetap sebesar 0,7 poin (+0,2%) ke 367,52. Indeks DAX Jerman melemah 7,9 poin (-0,06%) ke 12.846,79 dan CAC Prancis tumbuh 37,6 poin (+0,8%) ke 4.966,85. Di sisi lain, indeks FTSE Inggris naik 25,2 poin (+0,4%) ke 5.909,85.
Reuters melaporkan bahwa jumlah infeksi harian mencapai level tertingginya di Eropa pada Senin. Investor juga memantau perkembangan politik di AS yang bakal menentukan batas akhir kesepakatan stimulus fiskal. Kontrak berjangka (futures) indeks bursa AS menguat pada pagi.
Penguatan tersebut terjadi setelah juru bicara Ketua DPR Nancy Pelosi Drew Hammill menyatakan bahwa Nancy dan Menteri Keuangan Steven Mnuchin melalui sambungan telepon "terus mempersempit perbedaan mereka" pada Senin malam. Tenggat waktu disepakati sebelum pemilihan presiden (pilpres) 3 November.
Di sisi lain, bursa saham di Asia-Pasifik bergerak variatif pada Selasa setelah investor merespons beragam keputusan China menetapkan acuan suku bunga pinjaman Oktober.
Pelaku pasar juga memantau kinerja emiten, yakni UBS melaporkan laba bersih US$ 2,1 miliar pada kuartal III-2020, atau naik 99% dibanding periode yang sama tahun lalu. Ekspektasi analis dalam polling Reuters memperkirakan laba bersih UBS di angka US$ 1,5 miliar. Saham pengelola dana terbesar di dunia ini melesat 2,3% menyusul kabar tersebut.
Saham Logitech melonjak setelah produsen perangkat komputer tersebut melaporkan lonjakan penjualan sebesar 75% pada kuartal kedua, menyusul kenaikan tren bekerja dari rumah (working from home/WFH) di tengah pandemi. Saham Logitech melompat lebih dari 17%.
TIM RISET CNBC INDONESIA
(ags/ags)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Nah Lho! Mayoritas Bursa Global Cerah, Cuma IHSG Anjlok Parah