5 Saham Top yang Ngamuk Kemarin, ANTM & TINS Teratas!

tahir saleh, CNBC Indonesia
20 October 2020 06:40
Tambang emas bawah tanah Pongkor, Jawa Barat, milik Antam (Doc.Antam)
Foto: Tambang emas bawah tanah Pongkor, Jawa Barat, milik Antam (Doc.Antam)

Jakarta, CNBC Indonesia - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada perdagangan awal pekan Senin kemarin (19/10/20) ditutup hijau.

IHSG dengan meyakinkan ditutup naik 0,45% di level 5.126,33 setelah muncul sentimen positif rilis data pertumbuhan ekonomi China. Indeks acuan pasar modal RI ini malah sempat menyentuh level tertinggi harian 5.128.

Data perdagangan mencatat, investor asing melakukan aksi jual bersih sebanyak Rp 358 miliar di pasar reguler dengan nilai transaksi menyentuh Rp 8,6 triliun.

Data BEI mencatat, 212 saham menghijau, 201 saham merah, dan sisanya 181 stagnan. Senin kemarin masih terjadi net sell asing yakni Rp 394 miliar di semua pasar.

Saham yang paling banyak dilego asing adalah PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI) dengan jual bersih sebesar Rp 70 miliar dan PT Telekomunikasi Indonesia Tbk (TLKM) yang mencatatkan net sell sebesar Rp 285 miliar.

Sementara itu saham yang paling banyak dikoleksi asing adalah PT Astra Internasional Tbk (ASII) dengan beli bersih sebesar Rp 44 miliar dan PT Bank Mandiri Tbk (BMRI) dengan net buy sebesar Rp 63 miliar.

Berikut 5 Saham Top Gainers, 19 Okt 2020

1. PT Aneka Tambang Tbk (ANTM)

Saham Antam melesat 12,23% di level Rp 1.055/saham dan menjadi urutan teratas top gainers Senin kemarin. Nilai transaksi saham ANTM mencapai Rp 1,2 triliun, dengan volume perdagangan 1,2 miliar saham.

Dalam 5 hari perdagangan akumulatif, saham Antam melesat 35%, 1 bulan naik 38%, dan 6 bulan terakhir meroket 127%.

Kabar baik menjadi sentimen positif Antam pekan ini, setelah pemerintah mengungkapkan kemungkinan dua perusahaan produsen baterai kendaraan listrik dunia yakni Contemporary Amperex Technology Co. Ltd. (CATL) asal China dan LG Chem Ltd asal Korea Selatan akan berinvestasi di proyek baterai di Indonesia.

Nilai investasi diprediksi sekitar US$ 20 miliar atau setara Rp 296 triliun (asumsi kurs Rp 14.800/US$). Kedua perusahaan itu telah menandatangani perjanjian awal (Heads of Agreement) dengan Antam guna menghasilkan nilai tambah dari produk nikel Antam.

"Ini sebuah angin segar. Usaha Indonesia yang memiliki kekayaan tambang berlimpah untuk melakukan hilirisasi industri minerba, langsung mendapat respons bagus dari investor asing. Ini bukti bahwa kebijakan Indonesia sudah tepat." kata Menteri BUMN Erick Thohir.

2. PT Karya Bersama Anugerah Tbk (KBAG)

Sesuai laporan keuangan Q3-2020, KBAG mencatat kenaikan laba neto sebesar 1.738,30% dibandingkan dengan Q3-2019. Kinerja KBAG tetap berjalan positif di tengah ekonomi yang penuh tantangan.

Head of Corporate Secretary KBAG Firi Dina Haryati mengungkapkan peningkatan kinerja KBAG pada Q3-2020 sebesar 98,21% yaitu menjadi sebesar Rp 31,678 miliar dibandingkan dengan Q3 tahun 2019.

"Bila dibandingkan dengan Q3 tahun 2019, revenue perseroan hanya mencapai sebesar Rp 15,982 miliar. Marketing sales kami berhasil membuktikan kinerjanya di Q3 tahun 2020 ini meskipun kondisi ekonomi masih lemah karena pandemi Covid-19," ungkap Dina dalam siaran persnya, Selasa (20/10).

KBAG memiliki jenis produk rumah yang relatif berbeda dengan pengembang real estate lainnya. "Kami membangun rumah dengan konsep Rumah Vertikal 4 lantai di tengah kota Balikpapan," katanya.

Kemarin saham KBAG melesat 11,29% di posisi Rp 69/saham, dengan nilai transaksi Rp 105,2 miliar dan volume 1,5 miliar saham.  Dalam 5 hari perdagangan akumukatif saham KBAG naik 15%, tapi 3 bulan terakhir ambles 82%.

3. PT Timah Tbk (TINS)

Saham Timah bergerak seirama dengan Antam mengingat sama-sama terdorong sentimen pabrik baterai kendaraan listrik. Timah dan Antam, beserta PT Bukit Asam Tbk (PTBA) serta PT Vale Indonesia Tbk (INCO) adalah emiten yang masuk dalam payung Holding BUMN Pertambangan di bawah kendali PT Inalum (Persero) atau MIND ID.

Saham TINS kemarin melesat 6,83% di level Rp 860.saham. Nilai transaksi mencapai Rp 84,8 miliar dan volume perdagangan 100,7 juta saham. Dalam 5 hari terakhir akumulatif, saham emiten yang berbasis di Bangka ini naik 15%, 1 bulan naik 15,44%., dan 6 bulan terakhir meroket 92%.

4. PT Wismilak Inti Makmur Tbk (WIIM)

Saham WIIM melesat 6,67% di posisi Rp 384/saham, dengan nilai transaksi Rp 39,7 miliar dengan volume perdagangan 105.2 juta saham. Dalam 5 hari terakhir, saham emiten rokok ini naik 10%, 1 bulan naik 14.29%, dan 6 bulan terakhir meroket 256%.

Berdasarkan publikasi laporan keuangan perseroan per 30 Juni 2020, laba bersih WIIM terbang 409,67% annualizedmenjadi Rp43,6 miliar. Pada periode 6 bulan 2019, laba bersih Wismilak hanya Rp 8,55 miliar.

Peningkatan laba pada periode tersebut merupakan sumbangsih pertumbuhan penjualan 27,71% secara year-on-year (YoY) menjadi Rp 829,26 miliar. Terdapat pula kenaikan pendapatan lain-lain menjadi Rp 8,5 miliar pada periode tersebut

5. PT Bumi Serpong Damai Tbk (BSDE)

Saham properti Grup Sinarmas ini naik 6.29% di posisi Rp 845/saham, dengan nilai transaksi Rp 154,8 miliar dan volume perdagangan 183,8 juta saham. Dalam 5 hari terakhir, saham BSDE naik 6,29%, 1 bulan naik 6%, dan 6 bulan terakhir meningkat 19%.

Manajemen BSDE menyampaikan, perseroan membukukan pra-penjualan dalam 9 bulan sebesar Rp 4,7 triliun atau 65% dari target tahun ini senilai Rp7,2 triliun.

"Pencapaian pra-penjualan ini didukung oleh keberhasilan penjualan dari sejumlah produk baru pada kuartal III-2020, baik segmen residensial maupun komersial, antara lain Freja House, Freja Suites, Loka 65, 92 Avenix, YC Hub di BSD City serta O2+ Urban Pop di Grand Wisata-Bekasi," ujar Hermawan, Direktur BSDE, dalam siaran pers, dikutip Selasa (20/10).

Sementara itu, pra-penjualan dari segmen komersial tercatat mencapai Rp 1,6 triliun atau merepresentasikan 34% dari total pra-penjualan pada 9 bulan pertama tahun ini.

Penjualan ini terdiri dari penjualan lahan komersial di BSD City senilai Rp 624,68 miliar, penjualan apartemen senilai Rp 346,35 miliar, serta penjualan ruko sebesar Rp 637,58 miliar.

"Penjualan hunian vertikal kami didukung proyek Apartment Southgate di TB Simatupang - Jakarta Selatan, The Elements di Rasuna CBD Jakarta, Aerium Apartment di Taman Permata Buana - Jakarta Barat, Apartment Akasa dan Upperwest BSD City", ujar Hermawan.


(tas/tas)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Dear Sobat Cuan, Cek Dulu Top Gainers & Losers Sepanjang 2020

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular