Sri Mulyani Tebar Potongan Pajak 300% ke Industri Farmasi

Lidya Julita Sembiring, CNBC Indonesia
19 October 2020 20:15
Menteri BUMN Erick Thohir meninjau laboratorium dan fasilitas produksi Bio Farma, perusahaan induk BUMN di bidang farmasi, di Bandung, Jawa Barat, Selasa (4/8) (Dok. Kementerian BUMN)
Foto: Menteri BUMN Erick Thohir meninjau laboratorium dan fasilitas produksi Bio Farma, perusahaan induk BUMN di bidang farmasi, di Bandung, Jawa Barat, Selasa (4/8) (Dok. Kementerian BUMN)

Jakarta, CNBC Indonesia - Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mengatakan, pemerintah akan memberikan potongan pajak bagi industri farmasi. Ini berkaitan dengan kegiatan penelitian dan pengembangan (litbang) yang dilakukan industri farmasi.

Hal ini sejalan dengan diterbitkannya Peraturan Menteri Keuangan (PMK) Nomor 153 Tahun 2020 tentang Pemberian Pengurangan Penghasilan Bruto atas Kegiatan Penelitian dan Pengembangan Tertentu di Indonesia. Dalam aturan ini, pengurangan penghasilan bruto diberikan hingga 300% dari jumlah biaya yang dikeluarkan industri.

"Untuk keseluruhan inovasi research, kita berikan tax deduction. Kalau hari ini fokus untuk penemuan vaksin dan seluruh resources perhatian ditujukan kepada kegiatan itu, tentu mereka eligible untuk dapatkan deduction," ujarnya melalui video conference, Senin (19/10/2020).

Ia pun berharap, stimulus yang diberikan pemerintah ini bisa menjadi motivasi bagi perusahaan industri agar terus mengembangkan penelitian untuk vaksin Covid-19. Dengan demikian, Indonesia nantinya bisa memiliki vaksin Covid-19 yang mumpuni.

"Kita berharap ini akan meningkatkan kapasitas kemampuan industri farmasi Indonesia," katanya.

Lanjutnya, dalam situasi saat ini negara yang memiliki industri farmasi yang kuat akan menjadi pemimpin di dunia internasional dengan adanya harapan bisa menemukan solusi untuk masalah pandemi ini. Oleh karenanya, industri farmasi Indonesia diharapkan bisa memanfaatkan stimulus yang diberikan pemerintah.

"Perusahaan farmasi kita tentu bisa gunakan momentum Covid ini sekaligus berbagai instrumen yang diberikan pemerintah, termasuk super deduction yang mereka bisa peroleh untuk research-research di bidang farmasi yang akan sangat berguna untuk Indonesia," kata dia.

"Indonesia dengan populasi besar, berpotensi untuk jadi pemain dari bidang farmasi yang diharapkan terus meningkat," katanya.


(hoi/hoi)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Reformasi Pajak, Sri Mulyani Tagih Komitmen Negara Lain

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular