
Rupiah Labil: Kemarin Terbaik Asia, Hari ini Paling Buncit!

Jakarta, CNBC Indonesia - Nilai tukar rupiah melemah melawan dolar Amerika Serikat (AS) pada perdagangan Jumat (16/10/2020). Tidak hanya melemah rupiah juga menjadi yang terburuk di Asia hari ini, padahal kemarin menjadi juara.
Melansir data Refinitiv, rupiah membuka perdagangan dengan melemah 0,24% di Rp 14.695/US$. Sempat berbalik menguat 0,07%, rupiah malah masuk ke zona merah lebih dalam sebesar 0,58% ke Rp 14.745/US$.
Posisi rupiah membaik, di akhir perdagangan berada di level Rp 14.670/US$, melemah 0,07% di pasar spot.
Meski berhasil memperbaiki posisinya, nyatanya rupiah menjadi yang paling buncit dibandingkan mata uang utama Asia hari ini. Hingga pukul 15:11 WIB mayoritas mata uang utama Asia membukukan penguatan. Selain rupiah, hanya peso Filipina yang juga melemah.
Berikut pergerakan dolar AS melawan mata uang utama Asia.
Sentimen pelaku pasar sepertinya masih belum bagus terhadap rupiah. Data pertumbuhan ekonomi kuartal III-2020 menjadi yang paling dinanti. Resesi memang terlihat sudah pasti, tetapi yang menjadi masih menjadi misteri adalah seberapa dalam kontraksi ekonomi yang dialami.
Dalam Global Economic Outlook edisi Oktober, IMF kini memperkirakan ekonomi dunia pada 2020 mengalami kontraksi (pertumbuhan negatif) 4,4%. Membaik dibandingkan proyeksi yang dirilis pada April lalu yaitu -4,9%.
Tetapi kabar buruknya Lembaga yang berkantor pusat di Washington DC (Amerika Serikat/AS) itu malah memangkas perkiraan pertumbuhan ekonomi Indonesia.
Pada Juni lalu, IMF memperkirakan ekonomi Indonesia terkontraksi 0,3% pada tahun ini. Dalam laporan Oktober, proyeksinya memburuk menjadi kontraksi 1,5%.
"Hampir seluruh negara berkembang diperkirakan mencatat kontraksi ekonomi tahun ini. Sementara negara seperti India dan Indonesia tengah berjuang untuk membuat pandemi lebih terkendali," tulis laporan IMF.
