Simak 8 Kabar yang Harus Dicermati untuk Cari Cuan Hari Ini

Monica Wareza, CNBC Indonesia
16 October 2020 08:12
Bursa Saham
Foto: Muhammad Sabki

Jakarta, CNBC Indonesia - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada perdagangan Kamis (16/10/20) ditutup di zona merah turun 1,37% di level 5.105,15 setelah delapan hari menguat tanpa jeda. Aksi ambil untung tampaknya sedang melanda bursa saham domestik.

Data perdagangan mencatat, investor asing melakukan aksi jual bersih sebanyak Rp 25 miliar di pasar reguler dengan nilai transaksi sangat jumbo menyentuh Rp 9,7 triliun.

Dari dalam negeri, Badan Pusat Statistik (BPS) baru saja merilis data ekspor dan impor pada September 2020. Nilai ekspor tercatat US$ 14,01 miliar. Nilai tersebut mengalami penurunan sebesar 0,51% dibandingkan September 2019. Sementara nilai impor pada September 2020 tercatat US$ 11,57 miliar atau turun 18,88%. Dengan perhitungan ekspor yang masih tinggi maka neraca dagang September terjadi surplus US$ 2,44 miliar.

Konsensus yang dihimpun CNBC Indonesia memperkirakan ekspor terkontraksi atau tumbuh negatif nyaris 8% dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya (year-on-year/YoY). Sementara impor diperkirakan ambles 25,15% YoY. Ini membuat neraca perdagangan surplus US$ 2,06 miliar.

Selain kabar tersebut, beberapa kabar emiten di kemarin juga menarik untuk disimak sebelum pembukaan perdagangan hari ini.

1. INAF dan KAEF Siap Distribusikan Vaksin Arab dan AS

PT Indofarma Tbk (INAF) saat ini tengah melakukan persiapan untuk kerja sama distribusi vaksin dengan perusahaan bioteknologi asal Amerika Serikat, Novavax. Kedua perusahaan telah menandatangani perjanjian kerja sama, dan menunggu arahan dari pemerintah untuk proses selanjutnya.

Corporate Secretary Indofarma, Arie Genipa, mengatakan perusahaan masih menunggu proses distribusi vaksin ini dengan partnernya ini. Belum jelas juga jumlah dosis yang akan diterima, dan kapan vaksin tersebut masuk ke dalam negeri.

2. Caplok Saham Keju Prochiz Rp 954 M, Garudafood Tender Offer

Emiten konsumer milik taipan Sudhamek, PT Garudafood Putra Putri Jaya Tbk. (GOOD) telah menuntaskan pengambilalihan saham PT Mulia Boga Raya Tbk. (KEJU), produsen keju dengan merek dagang Prochiz.

Dalam pengumuman yang disampaikan manajemen GOOD, perseroan mengakuisisi sebanyak 825 juta saham atau setara 55% saham di harga Rp 1.156 per saham.

Transaksi ini dilakukan pada 14 Oktober 2020 senilai Rp 953,70 miliar

3. Perusahaan Asal Hong Kong Borong Saham MNC Rp 148 M

Perusahaan investasi asal Hong Kong, Value Partners Greater China High Yield Income Fund telah menyerap saham perusahaan milik taipan Hary Tanoesoedibjo, PT Media Nusantara Citra Tbk (MNCN).

Pembelian itu dilakukan melalui mekanisme Penambahan Modal Tanpa Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu (PMTHMETD) atau private placement.

Mengacu pengumuman yang disampaikan MNCN, Value Partners menyerap sebanyak 173.684.210 saham baru dengan harga pelaksanaan Rp 855 per saham dan nilai nominal Rp 100 per saham.

4. Wuidih! Perusahaan Prajogo Pangestu Rilis Green Bond Rp 16 T

Anak usaha PT Barito Pacific Tbk (BRPT) di bisnis panas bumi yakni Star Energy Geothermal Salak Ltd dan Star Energy Geothermal Darajat II Ltd. merampungkan penerbitan Green Bond dengan nilai total US$ 1,11 miliar atau setara Rp 16,43 triliun (kurs Rp 14.800/US$).

Diana Arsiyanti, Sekretaris Perusahaan BRPT, mengatakan proses penerbitan itu dilakukan pada 14 Oktober 2020.

"Star Energy Geothermal Salak Ltd dan Star Energy Geothermal Darajat II Ltd yang merupakan anak perusahaan dari Star Energy Geothermal (Salak- Darajat) B.V., yang diklasifikasikan sebagai perusahaan terkendali menyelesaikan proses penerbitan green bond US$ 1,11 miliar," katanya dalam keterbukaan informasi di BEI, Kamis (15/10/2020).

5. Di Tengah Pandemi, Penyaluran KUR Mandiri Tembus Rp14,74 T

Bank Mandiri telah menyalurkan Kredit Usaha Rakyat (KUR) sebesar Rp14,74 triliun sampai akhir September 2020. Penyaluran KUR tersebut ditujukan untuk sektor-sektor produktif sehingga dapat mendorong pemulihan ekonomi nasional.

Menurut Plt Direktur Utama Bank Mandiri Hery Gunardi, penyaluran KUR sebagian besar disalurkan ke sektor produksi, yaitu sebesar 60,53% dari total penyaluran KUR sampai akhir September 2020 atau senilai lebih dari Rp8,9 triliun. Dari jumlah tersebut, sektor Pertanian menyumbang 28,43%, sektor Perikanan 2,37%, sektor Industri Pengolahan 8,75%, Sektor Pertambangan 0,04% dan sektor Jasa Produksi menyumbang 20,94%

6. Kok BRIS Jadi Survivor Merger Bank Syariah BUMN? Ini Kata OJK

Otoritas Jasa Keuangan (OJK) menjelaskan soal perkembangan merger tiga bank syariah BUMN yakni PT Bank Syariah Mandiri (BSM), PT Bank BRISyariah Tbk (BRIS), dan PT Bank BNI Syariah (BNIS).

Dari segi aset, per Agustus 2020, BSM memang paling besar dengan mencatatkan aset Rp 112,1 triliun, BNI Syariah Rp 49,97 triliun, dan BRIS Rp 51,8 triliun.

Namun dalam merger ini ditetapkan BRIS sebagai bank penerima merger alias survivor entity.

7. Garuda Rilis OWK Rp 8,5 T, Siap-siap Saham Publik Terdilusi

PT Garuda Indonesia Tbk (GIAA) siap untuk melakukan penerbitan obligasi wajib konversi (OWK) atau mandatory convertible bond/MCB paling banyak Rp 8,5 triliun.

Surat utang ini akan dikonversi tujuh tahun kemudian menjadi kepemilikan saham melalui mekanisme Penambahan Modal Tanpa Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu (PMTHMETD)/private placement.

Berdasarkan prospektus awal yang disampaikan perusahaan hari ini, Kamis (15/10/2020) harga private placement ini nanti akan dieksekusi di harga Rp 206/saham. Jumlah saham yang akan diterbitkan sebanyak 41,26 miliar saham sehingga nantinya saham seri B akan mengalami penurunan kepemilikan (dilusi) 61%.

8. Restrukturisasi Kredit Bank BUMN Tembus Rp 470,93 T

Himpunan Bank-bank milik negara (Himbara) telah melakukan restrukturisasi kredit terhadap 3,87 juta nasabah yang terdampak pandemi Covid-19. Nilai restrukturisasi tersebut Rp 470,93 triliun sampai dengan September 2020.

Ketua Himbara, Sunarso, yang juga Direktur Utama PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI), mengakui pandemi virus corona menimbulkan krisis ekonomi, yang menyebabkan aktivitas perekonomian di hampir seluruh dunia lesu.

Pages

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular