
Simak 8 Kabar yang Harus Dicermati untuk Cari Cuan Hari Ini

5. Di Tengah Pandemi, Penyaluran KUR Mandiri Tembus Rp14,74 T
Bank Mandiri telah menyalurkan Kredit Usaha Rakyat (KUR) sebesar Rp14,74 triliun sampai akhir September 2020. Penyaluran KUR tersebut ditujukan untuk sektor-sektor produktif sehingga dapat mendorong pemulihan ekonomi nasional.
Menurut Plt Direktur Utama Bank Mandiri Hery Gunardi, penyaluran KUR sebagian besar disalurkan ke sektor produksi, yaitu sebesar 60,53% dari total penyaluran KUR sampai akhir September 2020 atau senilai lebih dari Rp8,9 triliun. Dari jumlah tersebut, sektor Pertanian menyumbang 28,43%, sektor Perikanan 2,37%, sektor Industri Pengolahan 8,75%, Sektor Pertambangan 0,04% dan sektor Jasa Produksi menyumbang 20,94%
6. Kok BRIS Jadi Survivor Merger Bank Syariah BUMN? Ini Kata OJK
Otoritas Jasa Keuangan (OJK) menjelaskan soal perkembangan merger tiga bank syariah BUMN yakni PT Bank Syariah Mandiri (BSM), PT Bank BRISyariah Tbk (BRIS), dan PT Bank BNI Syariah (BNIS).
Dari segi aset, per Agustus 2020, BSM memang paling besar dengan mencatatkan aset Rp 112,1 triliun, BNI Syariah Rp 49,97 triliun, dan BRIS Rp 51,8 triliun.
Namun dalam merger ini ditetapkan BRIS sebagai bank penerima merger alias survivor entity.
7. Garuda Rilis OWK Rp 8,5 T, Siap-siap Saham Publik Terdilusi
PT Garuda Indonesia Tbk (GIAA) siap untuk melakukan penerbitan obligasi wajib konversi (OWK) atau mandatory convertible bond/MCB paling banyak Rp 8,5 triliun.
Surat utang ini akan dikonversi tujuh tahun kemudian menjadi kepemilikan saham melalui mekanisme Penambahan Modal Tanpa Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu (PMTHMETD)/private placement.
Berdasarkan prospektus awal yang disampaikan perusahaan hari ini, Kamis (15/10/2020) harga private placement ini nanti akan dieksekusi di harga Rp 206/saham. Jumlah saham yang akan diterbitkan sebanyak 41,26 miliar saham sehingga nantinya saham seri B akan mengalami penurunan kepemilikan (dilusi) 61%.
8. Restrukturisasi Kredit Bank BUMN Tembus Rp 470,93 T
Himpunan Bank-bank milik negara (Himbara) telah melakukan restrukturisasi kredit terhadap 3,87 juta nasabah yang terdampak pandemi Covid-19. Nilai restrukturisasi tersebut Rp 470,93 triliun sampai dengan September 2020.
Ketua Himbara, Sunarso, yang juga Direktur Utama PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI), mengakui pandemi virus corona menimbulkan krisis ekonomi, yang menyebabkan aktivitas perekonomian di hampir seluruh dunia lesu.
(hps/hps)[Gambas:Video CNBC]