Serok Cuan, IHSG Merah Setelah 8 Hari Menguat Tanpa Jeda

Tri Putra, CNBC Indonesia
15 October 2020 09:20
Pengunjung melintas dan mengamati pergerakan layar elektronik di di Jakarta, Selasa (2/1/2018).
Foto: Muhammad Sabki

Jakarta, CNBC Indonesia - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada perdagangan Kamis (16/10/20) dibuka merah tipis 0,07% di level 5.172,59. Selang 10 menit IHSG lanjut turun di zona merah 0,40% di level 5.155,87, setelah delapan hari menguat tanpa jeda. 

Aksi ambil untung tampaknya sedang melanda bursa saham domestik. Selain itu, investor juga menunggu rilis neraca dagang Indonesia yang diprediksi akan kembali surplus.

Data perdagangan mencatat, investor asing melakukan aksi beli bersih sebanyak Rp 2 miliar di pasar reguler dengan nilai transaksi hari ini sangat jumbo menyentuh Rp 1,7 triliun.

Saham yang paling banyak dilego asing hari ini adalah PT Nippon Indosari Corpindo Tbk (ROTI) dengan jual bersih sebesar Rp 21 miliar dan PT Bank Central Asia Tbk (BBCA) yang mencatatkan net sell sebesar Rp 5 miliar.

Sementara itu saham yang paling banyak dikoleksi asing hari ini adalah PT Mitra Keluarga Karya Sehat Tbk (MIKA) dengan beli bersih sebesar Rp 1 miliar dan PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI) dengan net buy sebesar Rp 36 miliar.

Dari dalam negeri, Badan Pusat Statistik (BPS) akan mengumumkan data perdagangan internasional periode September. Sepertinya neraca perdagangan lagi-lagi akan membukukan surplus yang cukup besar.


Konsensus yang dihimpun CNBC Indonesia memperkirakan ekspor terkontraksi atau tumbuh negatif nyaris 8% dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya (year-on-year/YoY). Sementara impor diperkirakan ambles 25,15% YoY. Ini membuat neraca perdagangan surplus US$ 2,06 miliar.

Beralih ke Wall Street, tiga indeks utama ditutup melemah. Dow Jones Industrial Average turun 0,58% ke 28.514, S&P 500 terkoreksi 0,66% menjadi 3.488,67, dan Nasdaq Composite berkurang 0,8% ke 11.768,73.

Investor di bursa saham New York kecewa dengan perkembangan terbaru pembahasan stimulus fiskal di Negeri Adidaya. Menteri Keuangan AS Steven Mnuchin mengungkapkan sepertinya kesepakatan paket stimulus sulit untuk diwujudkan sebelum pemilihan presiden (pilpres) yang akan dihelat awal November mendatang.

"Untuk saat ini saya bisa bilang menyepakati sesuatu sebelum pilpres dan melaksanakannya akan sulit. Namun kami akan terus mencoba untuk mengatasi masalah ini," kata Mnuchin dalam acara Milken Institute Global Conference di Washington, seperti dikutip dari Reuters.

Kemarin, Nancy Pelosi (Ketua House of Representatives, salam satu dari dua kamar yang membentuk Kongres AS) menolak proposal paket stimulus bernilai US$ 1,8 triliun yang diajukan Gedung Putih. Angka tersebut masih di bawah usulan Partai Demokrat yaitu US$ 2,2 triliun.

Drew Hammill, Juru Bicara Pelosi, mengatakan kedua pihak sudah melakukan dialog tetapi belum mencapai kesepakatan. Mnuchin dan Pelosi dijadwalkan kembali berdialog pada Kamis waktu Washington.

TIM RISET CNBC INDONESIA


(trp/trp)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Pasca libur Lebaran, IHSG Rontok 4,42% ke Bawah 7.000

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular